TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) kini memikiki alat Warning Receiver System (WRS) dan Early Warning System (EWS).
Alat ini merupakan bantuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai deteksi dini penerima peringatan
WRS dan EWS berfungsi sebagai sistem penerima peringatan dini informasi gempa bumi dan tsunami.
Kepala BPBD Sulbar, Darno Majid mengatakan alat WRS dan EWS dipasang di kantornya.
"Alat ini juga mendeteksi sejauh mana potensi gempa di Sulbar. Karena daerah kita ini berada pada jalur sesar saddang," kata Darno, Rabu (11/8/2021).
Darno membeberkan dua alat tersebut merupakan bantuan BMKG.
"Sepanjang wilayah Sulbar berpotensi gempa, makanya alat ini sangat kuta butuhkan,"tambahnya.
Begitupun, alat peringatan dini dipasang jalan arteri dan pantai Manakarra Mamuju.
"Pemasangan papan informasi itu bagian dari pencegahan. Jadi bukan menakut-nakuti warga," ungkap Darno.
Mantan Kasatpol PP Sulbar ini juga menyampaikan pemasangan itu merupakan perintah undang-undang nomor 4 tahun 2007 didalamnya diharuskan membuat mitigasi bencana.
"Pemasangan ranbu-rambu ini masuk mitigasi struktural, kalau mitigasi non struktural pembuatan aturan," paparnya.
Apalagi Sulbar masuk indeks ketahanan daerah (IKD) rendah secara nasional, salah satu faktornya tidak ada mitigasi bencana.
Baca juga: Warga Mamuju Keluhkan Kenaikan Retribusi Sampah dari Rp 5 Ribu Jadi Rp 20 Ribu
Baca juga: Wapres Akan Pakai Baju Adat Mandar, Andi Ruskati: Hari Ini Kita Serahkan Pakaian & Kelengkapannya
"Jadi nanti juga kita buatkan jalur evakuasi yang titik kumpulnya di Stadion. Rambu-rambunya sudah kita pasang sebagian," tuturnya.
Sehingga, dia berharap dukungan semua masyarakat agar mitigasi bencana Sulbar ini berjalan maksimal.
"Tidak ada bisa memprediksi bencana. Makanya mitigasi dini sangat diperlukan," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin