Pemerkosaan Anak

Nasib Gadis Disabilitas Usai Dirudapaksa 8 Pria di Dua Tempat di Polman, Korban Trauma Berat

Usai kejadian naas dialami, korban mengalami trauma berat atas perbuatan keji dari para pelaku bejat

Editor: Abd Rahman
ilustrasi (int)
PELECEHAN SEKSUAL - Nasib TA (16) gadis disabilitas, menjadi korban pemerkosaan oleh delapan pria di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).Gadis anak di bawah umur itu, diperkosa secara bergillir di sebuah rumah kosong. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Nasib TA (16) gadis disabilitas, menjadi korban pemerkosaan oleh delapan pria di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Gadis anak di bawah umur itu, diperkosa secara bergillir di sebuah rumah kosong.

Mirisnya, korban diperlakukan tidak senonoh di dua tempat yakni di  Polewali dan Campalagian.

Usai kejadian naas dialami, korban mengalami trauma berat atas perbuatan keji dari para pelaku bejat.

Baca juga: Doa-doa untuk Memohon Kesabaran dalam Islam: Kunci Menghadapi Ujian Hidup

Baca juga: Korslet Saat Diperbaiki, Sepeda Motor Warga Takatidung Polman Hangus Terbakar

Saat ini korban sedang berjuang memulihkan mentalnya.

Awalnya,  korban diajak oleh salah satu teman perempuannya inisial R untuk jalan-jalan.

Korban lalu dibawa ke rumah kosong di daerah Polewali, dua pelaku datang ke rumah itu setelah mendapat kabar dari R.

"Korban penyandang disabilitas ini di tarik saat di atas rumah kosong, disitu terjadi persetubuhan oleh dua pelaku," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Polman, Ipda Mulyono kepada wartawan.

Dia menjelaskan dua pelaku memperkosa korban secara bergiliran di rumah kosong tersebut.

Setelah itu korban dibawa pelaku ke salah satu rumah temannya yang sedang menunggu berjumlah enam orang.

Para pelaku lalu memperkosa korban secara bergiliran, korban tak mampu melawan.

"Pada saat itu korban selalu diperingati oleh pelaku agar tidak berisik, dan tidak melawan," ungkapnya.

Mulyono menyebut kasus ini terungkap saat korban telah pulang ke rumah dan selalu menangis.

Ibu korban curiga atas perubahan perilaku anaknya, murung dan selalu menangis dalam kamar.

"Korban degan baha isyarat mengaku kepada ibunya kalau telah diperkosa secara bergiliran," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved