Berita Majene

SDN 20 Rangas Kelebihan Siswa, Bupati Majene Surati Kemendikdasmen Minta Tambahan Rombel

Menurut Sahri, sebagian siswa yang tidak tertampung sudah dialihkan ke sekolah terdekat seperti SDN 18, SDN 19, dan SDN 34 Rangas.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Nurhadi Hasbi
masdin/Tribun-Sulbar.com
Bupati Majene Andi Syukri Tammalele dimulai usai pembukaan seminar dan workshop Sandeq dan Budaya Maritim di aula Tammajarra, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Barat, Lingkungan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulbar, Senin (26/9/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Sebanyak 15 calon siswa baru di SDN 20 Rangas, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan daya tampung sekolah.

Kondisi ini memicu kekhawatiran para orangtua yang bersikeras agar anak-anak mereka tetap diterima di sekolah tersebut, meski pihak sekolah hanya mampu menampung 28 dari total 54 pendaftar tahun ajaran ini.

Menanggapi persoalan itu, Bupati Majene mengambil langkah dengan mengirim surat permohonan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Baca juga: 15 Siswa Baru di Majene Ditolak Sekolah, Koordinator SPMB Sahri Bunga : Dipindah ke Sekolah Lain

Surat itu berisi permintaan penambahan satu rombongan belajar (rombel) sebagai solusi agar seluruh siswa bisa tertampung.

“Bupati sudah menyurati kementerian agar SDN 20 Rangas bisa membuka satu rombel tambahan, agar anak-anak tidak kehilangan hak belajarnya,” ujar Koordinator SPMB Majene, Sahri Bunga, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/7/2025).

Menurut Sahri, sebagian siswa yang tidak tertampung sudah dialihkan ke sekolah terdekat seperti SDN 18, SDN 19, dan SDN 34 Rangas.

Namun, masih ada 15 anak belum bersekolah karena orang tua menolak solusi pemindahan tersebut.

Ia menegaskan, keterbatasan ruang kelas menjadi kendala utama.

Penambahan rombel dianggap sebagai satu-satunya langkah realistis untuk mengatasi masalah ini dalam waktu singkat.

“Kami sudah lakukan berbagai upaya. Semoga permintaan ini disetujui kementerian. Namanya permohonan bisa dikabulkan, bisa juga tidak. Tapi ini langkah serius demi masa depan anak-anak,” katanya.

Meski begitu, Sahri berharap para orang tua bisa terbuka terhadap opsi lain apabila permohonan pembukaan rombel tambahan ditolak oleh pemerintah pusat.

“Kalau permohonan tidak dikabulkan, akan lebih baik jika anak-anak tetap melanjutkan pendidikan di sekolah lain yang masih memiliki kuota,” ujarnya.

Sahri menyebutkan, jawaban dari Kemendikdasmen diharapkan bisa diterima dalam waktu paling lambat satu minggu ke depan.(*)

‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved