Jamaah Haji Sulbar
Jamaah Haji Sulbar Puji Layanan Konsumsi di Makkah: Makanannya Enak, Ada Nasi Goreng-Nasi Kuning
Jamaah haji Kloter 10 Embarkasi Makassar atau UPG ini mengaku puas dengan konsumsi selama di Madinah dan Mekkah.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAKKAH – Bagaimana layanan konsumsi jamaah haji selama di Tanah Suci?
Dua jamaah haji asal Sulawesi Barat memberikan kesaksiannya saat ditemui di Sektor 3 Mekkah, Selasa (27/5/2025).
Jamaah haji Kloter 10 Embarkasi Makassar atau UPG ini mengaku puas dengan konsumsi selama di Madinah dan Mekkah.
“Alhamdulillah, makanannya enak. Setiap hari menunya berganti, mulai nasi putih, nasi goreng, hingga nasi kuning. Semuanya enak,” kata Harmawati saat ditemui di Hotel Moro Al Alameyah, Kawasan Syisah, Mekkah.
Baca juga: SOSOK Rahman Geter Jamaah Haji Usia 99 Tahun Asal Polman Sulbar Rutin Bersepeda ke Kebun 2 Kilometer
Kesaksian serupa disampaikan rekannya, Najmawati. Keduanya mengaku puas dengan layanan konsumsi sejak tiba di Madinah hingga kini berada di Mekkah menunggu puncak wukuf.
Dua jamaah haji asal Mamuju, Sulbar, ini juga berterima kasih atas layanan akomodasi dan transportasi selama menunaikan ibadah.
“Fasilitas di kamar juga alhamdulillah. Masing-masing satu tempat tidur. Ada empat tempat tidur. Toiletnya, penerangan, dan semuanya bagus,” kata Najmawati.
Dua jamaah ini juga mengaku sudah bisa berangkat ke Masjidil Haram menunaikan salat tanpa khawatir salah naik bus.
“Bus salawatnya juga gampang diingat. Kami dapat nomor 1,” tambah Najmawati.
Kloter 10 Embarkasi Makassar terdiri dari 393 jamaah haji asal Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Dari total 393 jamaah yang berangkat, tercatat 74 orang berusia lanjut di atas 65 tahun, dan 6 lainnya masuk dalam kategori risiko tinggi (risti).
Sementara itu, jamaah haji asal Kloter 3 Embarkasi Makassar, Kaesaria, juga memuji fasilitas hotel di Madinah dan Mekkah.
“Di Mekkah ini fasilitas hotelnya lengkap. Ada bahan kebutuhan pokok juga dijual di depan hotel,” kata Bu Ria, sapaannya.
Perempuan berdomisili di Jl Toddoppuli, Makassar, ini ditemui usai berbelanja kebutuhan pokok di toko depan hotelnya.
“Penjualnya juga sudah mengerti bahasa Bugis dan Makassar,” tambahnya.
Sebagai informasi, jumlah jamaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 orang. Terdiri dari 203.320 jamaah reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.
Untuk menampung dan melayani jamaah haji 2025, pemerintah bekerja sama dengan delapan syarikah (penyedia layanan) dan telah menyiapkan layanan akomodasi, konsumsi, serta transportasi yang lebih baik.
Setiap jamaah akan menerima sebanyak 127 kali makan selama berada di Arab Saudi, dengan sistem distribusi yang sudah disesuaikan berdasarkan lokasi dan waktu tinggal.
Layanan konsumsi tersebut terdiri dari 84 kali makan di Mekkah, 27 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Selain itu, jamaah juga akan mendapatkan 1 kali snack berat di Armuzna.
Makanan yang disajikan memiliki variasi antara makanan segar (fresh) dan makanan siap saji.
Di Mekkah, jamaah akan mendapat 72 kali makanan segar, 6 kali makanan siap saji, dan 6 kali menu khusus (peak season) yang disesuaikan dengan kondisi padatnya aktivitas ibadah.
Makanan siap saji akan disediakan pada 7 dan 8 Dzulhijjah, sedangkan menu puncak disajikan pada 14 dan 15 Dzulhijjah.
Dengan total kuota jamaah reguler sebanyak 203.320 orang, jumlah kotak makan yang disiapkan mencapai 25.821.640 boks.
Penyediaan konsumsi ini dilakukan secara penuh musim dan telah memenuhi standar kualitas serta higienitas makanan sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah menekankan bahwa layanan konsumsi tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi jamaah, tetapi juga untuk menjaga stamina mereka selama menjalani ibadah yang berat di tengah cuaca panas ekstrem di Tanah Suci.
“Dengan sistem yang telah disiapkan secara matang, pemerintah berharap jamaah dapat beribadah dengan nyaman tanpa khawatir akan kebutuhan dasar seperti makan dan minum,” kata Ketua Daker Mekkah, Ali Machzumi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.