Harga Beras Naik, Pemprov Sulbar Surati Pusat Minta Stok Beras SPHP di Bulog Disalurkan

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemprov Sulbar yang dipimpin oleh Suhardi Duka dan Salim S Mengga, melalui tim pengendalian inflasi bersama Dinas Ketahanan Pangan, telah menyurati Badan Pangan Nasional agar memberikan perhatian atas kenaikan harga beras terjadi di lapangan.

Harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Misalnya, beras kemasan 10 kilogram yang sebelumnya dihargai Rp130 ribu, kini telah mencapai Rp145 ribu.

Baca juga: Pemprov Sulbar Genjot Pasar Murah, Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Iduladha

“Padahal stok beras di gudang Bulog yang ada di Sulbar sangat banyak, namun sampai saat ini belum ada penyaluran karena belum ada instruksi dari pusat,” ujar Kepala Dinas Pangan Sulbar, Abd Waris Bestari.

Oleh karena itu, Pemprov Sulbar menyurati pemerintah pusat agar beras yang tersedia di gudang Bulog bisa segera disalurkan ke masyarakat.

“Tiga minggu terakhir ini harga beras mengalami kenaikan terus. Semoga pemerintah pusat bisa segera memerintahkan Bulog untuk melepas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), karena sangat dinantikan masyarakat sebab kualitasnya bagus dan harganya murah,” ungkapnya.

Saat ini, komoditas lain masih tergolong stabil harganya di pasaran, termasuk cabai, bawang, minyak, gula, dan bahan pokok lainnya.

“Kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak membeli komoditas pangan secara berlebihan. Ingat, yang lain juga butuh. Jadi jangan menumpuk. Kami yakin, berdasarkan data yang masuk, sampai lebaran Idul Adha, harga komoditas masih stabil,” tandasnya. (*)