Sapi Kurban Prabowo

Tim Kesehatan Hewan Selidiki Penyebab Kematian Mendadak Sapi Kurban Prabowo di Polman

Dia enggan berspekulasi apakah sapi tersebut mati karena mengkonsumsi makanan mengandung racun.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
SAPI KURBAN PRABOWO - Tim kesehatan hewan menyelidiki penyebab kematian secara mendadak sapi kurban jenis limosin milik peternak di Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat (16/5/2025). Petugas kesehatan sempat mengotopsi sapi jenis limosin yang memiliki berat 1,1 ton ini. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tim kesehatan hewan menyelidiki penyebab kematian secara mendadak sapi kurban jenis limosin milik peternak di Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat (16/5/2025).

Petugas kesehatan sempat mengotopsi sapi jenis limosin yang memiliki berat 1,1 ton ini.

Lalu mengambil sampel daging pada bagian hati, kemudian dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBV) Maros, Sulsel.

Baca juga: KRONOLOGI Sapi Kurban Prabowo Mendadak Sakit Batal Dibeli Rp123 Juta, Nafas Tersengal

Untuk uji laboratorium agar dapat mengetahui penyebab pasti kematian sapi yang telah dipilih untuk sapi kurban presiden Prabowo Subianto ini.

Kepala UPTD Puskeswan Mapilli drh.Isnaniah Bagenda mengaku masih mencari tahu penyebab sehingga sapi tersebut mendadak sakit dan harus segera disembelih.

"Dari temuan kita sementara memang secara fisik tidak ada temuan yang mengarah pada penyakit tertentu," ungkap drh.Isnaniah Bagenda kepada wartawan.

Namun Isnaniah menyebut jika hasil pemeriksaan organ hati dan limpa sapi ditemukan mengalami kelainan dan menghitam.

Bagian organ dalam seperti hati dan limpah sapi, terdapat kelainan seperti  pembengkakan dan menghitam.

Isnaniah mengaku menunggu hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBV) Maros untuk memastikan penyakit yang menyerang sapi tersebut. 

Dia enggan berspekulasi apakah sapi tersebut mati karena mengkonsumsi makanan mengandung racun.

"Secara fisik kalau dia mengkonsumsi makanan yang seharusnya tidak di makan, biasanya sudah terlihat dari fisik, ada busa di mulut, atau pendarahan, ini tidak ada kita temukan hal seperti itu," jelasnya.

Dia menegaskan hasil pemeriksaan awal saat sapi itu sakit mendadak, tak ditemukan hal yang mencurigakan.

Seperti mulut sapi tidak berbusa dan tidak mengeluarkan darah, sehingga dagingnya masih dapat dikonsumsi.

Sebelumnya diberitakan, satu ekor sapi yang dipinang Presiden Prabowo Subianto di Desa Kebunsari,  Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) tiba-tiba ambruk diduga karena sakit, Kamis (15/5/2025).

Sapi jenis Simental seberat 1,1 ton diberi nama Turbo, umur 5,5 tahun ini terpaksa dipotong lebih awal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved