PSM Makassar

Sindiran Yuran Fernandes Menuai Sorotan, Suporter PSM Minta Erick Thohir Breaksi Harus Elegan

Namun berbeda dengan nada panas tersebut, suporter PSM melalui Sekjen Red Gank, Sadakati Sukma, memilih untuk menenangkan suasana. 

|
Editor: Abd Rahman
ADIL NURSALAM / KOMPAS.com
Aksi penyerang Persis Solo Moussa Sidibe dibayangi bek PSM Makassar Yuran Fernandes dalam pertandingan kedua Piala Presiden 2024, Senin (22/7/2024) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. 

TRIBUN-SULBAR.COM, - Suporter PSM Makassar turut berusara atas ketegangan Kapten PSM Yuran Fernandes dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Hal itu terjadi berawal dari postingan Yuran yang menyindir sepak bola Indonesia di akun instagram pribadinya.

Ia menyuarakan kekecewaan atas dianulirnya gol ke gawang PSS Sleman lewat VAR, Sabtu (3/5/2025) lalu.

Atas sindiran itu, membuat Erikc Thohir bereaksi dan melayangkan cuitan di sosial media.

“Kalau menyesal, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri, jangan cari makan di sini, jelek-jelekin Liga Indonesia,” ucapn Erick seperti dilansir dari Tribun-Timur.com Selasa (6/5/2025).

Ketegangan ini antara Yuran Fernandes dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menuai sorotan secara luas. 

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis Yuran melalui Instagram Story @yur4anfernandes, Minggu (4/5/2025), sambil membandingkan insiden itu dengan situasi serupa di Liga Inggris.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kemudian menanggapi dengan keras. 

“Kalau menyesal, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri, jangan cari makan di sini, jelek-jelekin Liga Indonesia,” ucapnya, Selasa (6/5/2025).

Di tengah polemik itu, suara bijak datang dari barisan suporter PSM Makassar.

Namun berbeda dengan nada panas tersebut, suporter PSM melalui Sekjen Red Gank, Sadakati Sukma, memilih untuk menenangkan suasana. 

Ia meminta semua pihak untuk tidak terbawa emosi dan melihat konteks secara utuh.

“Menurut saya, Yuran sangat wajar berpendapat seperti itu, karena dia menjadi korban, merasa golnya yang dianulir. Gol itu menurutnya sah,” kata Sadakati melansir Tribun-Timur.com, Jumat (9/5/2025).

Ia menegaskan, kritik terhadap sistem bukanlah hal tabu. 

Bahkan hal itu jamak dilakukan pelatih, pemain, maupun pengamat demi perbaikan sepak bola nasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved