Berita Nasional
Profil Pandu Sjahrir, Keponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara, Ternyata Mantan TKN Prabowo-Gibran
Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi jabatan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan, Pandu Sjahrir.
TRIBUN-SULBAR.COM - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagaya Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Prabowo menunjuk Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani menjadi Ketua atau CEO Danantara.
Sementara Chief Investment Officer (CIO) Danantara dijabat oleh Pandu Patria Sjahrir.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi jabatan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan usai acara peluncuran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi," kata Hasan, Senin (24/2/2025).
Baca juga: Prabowo Klaim Hemat Rp 300 Triliun Berkat Efisiensi Anggaran, akan Dialokasikan ke Danantara
Masuknya Pandu Sjahrir dalam jajaran pengurus BPI Danantara awalnya terungkap saat ia menghadiri pembahasan pembiayaan program 3 juta rumah bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Selasa (11/2/2025) malam.
Rupanya, Pandu Sjahrir sendiri bukan sosok asing di lingkungan Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Baca juga: Dampingi Prabowo, Jokowi dan SBY Masuk Struktur Pengurus Danantara? Berikut Penjelasan Istana
Profil Pandu Sjahrir
Pandu lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) pada 17 Mei 1979.
Ia menempuh pendidikan di Phillips Academy Andover, Massachusetts, dan meraih gelar sarjana dari Universitas Chicago pada 2000.
Pada 2007, ia meraih gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business.
Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Pengembangan Keuangan Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain itu, Ia saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Toba Bara Sejahtera (TBS) Energi Utama Tbk (TOBA) sejak tahun 2010.
Ia juga tercatat pernah menjadi Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) periode 2018-2021.
Mengutip laman resmi TBS Energi, Pandu memulai kariernya sebagai analis di Lehman Brothers pada 2001-2002.
Ia kemudian menjadi Principal di Byun & Co, Alternative Energy Fund Asia (2002-2005) serta Senior Analyst di Matlin & Patterson (2007-2010), dengan fokus pada sektor energi dan pertambangan.
Saat ini, Pandu Sjahrir juga menduduki sejumlah posisi strategis, antara lain:
- Ketua Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (sejak 2021)
- Komisaris Utama GoTo Financials (sejak 2021)
- Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (sejak 2020)
- Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi (sejak 2020)
- Komisaris PT Karya Baru TBS (sebelumnya PT Batu Hitam Perkasa) (sejak 2018)
- Komisaris Utama PT Perkebunan Kaltim Utama I (sejak 2018)
Baca juga: PHBI Desak Presiden Prabowo Tindak Tegas Dugaan Intimidasi Polisi Terhadap Band Sukatani
Tugas Pandu di Danantara
Sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu akan membawahi divisi Chief Financial Officer (CFO) dan Investment Management.
Pandu akan membantu Rosan dalam memimpin badan yang diproyeksikan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS.
Dana yang dikelola itu, akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Peluncuran Danantara menandai era baru transformasi pengelolaan investasi strategis Indonesia, dan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Astacita yaitu visi besar membawa perekonomian ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif.
Danantara akan diawasi Dewan Pengawas (Dewas) yang diisi oleh sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L), dengan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Ketua Dewas dan Muliaman Hadad menjadi Wakil Ketua.
Jabatan Anggota Dewas akan diisi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan sebagainya.
Selain itu, dalam struktur Danantara juga akan terdapat oleh para Dewan Penasihat dan Oversight & Accountability Committee.
Presiden Prabowo akan melibatkan penasihat skala global, yang bisa berasal dari negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, China, India, dan sebagainya yang memiliki keahlian dalam bisnis, dan/atau berlatar belakang politik.
(Kompas.com/ Agustinus Rangga Respati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Pandu Sjahrir, Mantan TKN Prabowo-Gibran yang Jadi CIO Danantara", dan "Profil Pandu Sjahrir, Keponakan Luhut yang Pegang Holding Investasi Danantara"
4 Pesepakbola Belanda Resmi Menjadi Pertiwi untuk Timnas Putri Garuda |
![]() |
---|
Advokat Zaenal Mustofa yang Gugat Ijazah Palsu Jokowi Ditetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan dan Teror Bom |
![]() |
---|
Kata Jokowi soal Isu Matahari Kembar dan Sikap Prabowo usai Para Menteri Menghadap Mantan Presiden |
![]() |
---|
Hari Kartini 2025, Ini 20 Quotes RA Kartini Cocok Jadi Kata-kata di Status Sosmed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.