Berita Viral

KISAH Pilu Bojes Majene Tak Rasakan Kasih sayang Orangtua, Hanya Dirawat Nenek dan Kakek Sejak Kecil

Ayahnya pergi entah ke mana, sementara ibunya meninggal dunia, meninggalkan bayi kecil yang belum mengerti apa-apa.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Ilham Mulyawan
anwar
BOJES VIRAL - Sosok Ardiansyah saat atau dikenal Bojes, pemuda asal Passarang, Majene, mendadak viral di media sosial setelah perjuangannya mengumpulkan uang panai untuk menikahi kekasihnya, Lia, menarik perhatian banyak orang. Sejak kecil dirawat Nasiah (60), bersama suaminya, Labai (60). 


TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Tangis haru tak terbendung dari Nasiah (60), nenek yang sejak kecil merawat Bojes, saat menyaksikan cucunya kini mendapat banyak rezeki dan perhatian dari warga.

Bojes, yang ditinggalkan ayahnya sejak kecil dan kehilangan ibunya, tumbuh besar dalam asuhan Nasiah dan suaminya, Labai (60). 

Menurutnya, sejak bayi, Bojes sudah kehilangan kasih sayang orang tua. 

Ayahnya pergi entah ke mana, sementara ibunya meninggal dunia, meninggalkan bayi kecil yang belum mengerti apa-apa.

Di saat banyak orang mungkin akan menyerah, Nasiah dan suaminya, Labai (60), memilih untuk mengasuh Bojes dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.

Selama hampir 20 tahun, mereka berdua membesarkan Bojes bersama 4 adiknya dengan penuh kasih sayang meski hidup dalam keterbatasan.

Kini, setelah kisah Bojes viral di media sosial, banyak orang datang ke rumahnya, tak hanya sekadar berkunjung, tetapi juga membawa bantuan.

Rezeki yang tak disangka-sangka ini membuat Nasiah tak kuasa menahan air mata.

"Dari kecil Bojes cuma kami yang urus. Dulu kami sering khawatir bagaimana masa depannya, tapi sekarang banyak yang sayang sama dia. Saya tidak pernah membayangkan rumah ini akan ramai dikunjungi orang baik," ujar Nasiah dengan suara bergetar.

Menariknya, tak hanya Bojes yang mendapat bantuan, beberapa warga yang datang juga turut memberikan sedikit rezeki untuk nenek Nasiah. Mereka terharu melihat perjuangan sang nenek yang telah merawat cucunya seorang diri.

Bojes sendiri tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang nenek yang telah berjuang membesarkannya. 

"Kalau bukan karena nenek, saya mungkin tidak akan sampai di titik ini. Semua bantuan ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk nenek yang sudah banyak berkorban," kata Bojes penuh haru.

Kisah haru ini semakin membuktikan bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya.

Dukungan dari warga Majene bukan hanya untuk Bojes, tetapi juga untuk nenek yang telah tulus merawatnya hingga dewasa.

Nikahi Kekasih 

Setelah melalui berbagai perjuangan, Bojes akhirnya menetapkan tanggal 23 Februari 2025 sebagai hari pernikahannya.

Keputusan ini diambil bukan karena alasan khusus, tetapi Bojes menganggap tanggal tersebut baik karena masih dalam suasana sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

"Saya tidak ada maksud tertentu memilih tanggal ini, hanya ingin menikah sebelum Ramadhan agar bisa menjalani ibadah bersama istri nantinya," ujar Bojes dengan senyum bahagia.

Menariknya, Bojes dan Lia memiliki usia yang hampir sama. Keduanya lahir pada tahun 2005, seolah takdir memang sudah merangkai perjalanan mereka sejak awal. 

Sebelumnya, Ardiansyah atau Bojes pemuda asal Kelurahan Binanga, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang mendadak viral di media sosial setelah rencananya merantau ke Kalimantan untuk bekerja batal, setelah sang kekasih tak ingin berpisah kini bak ketiban durian runtuh.

Bojes banjir simpati dari berbagai pihak.

Tak sedikit tersentuhatas kisah cinta Bojes dan kekasihnya, hingga banyak yang ingin membantu Boje agar seger menikahi sang kekasih.

Bojes awalnya sudah naik ke atas kapal, hendak merantu emi berjuang mengumpukan uang demi mahar menikahi kekaihnya di Majene.

Niatnya kemudian terhalang karena sang kekasih tidak ingin berpisah.

Kekasihnya yang melarang bojes untuk merantau hingga meraung-raung di Pelabuhan Passarang Majene, menjadi tontonan dan banyak tersebar di media sosial hingga viral. 

Tak tanggung-tanggung, ada yang niat menyumbang hingga puluhan juta rupiah demi mewujudkan pernikahan impian Bojes, selain itu, bantuan terus mengalir, mulai dari jasa Master of Ceremony (MC) gratis, dekorasi dan makeup, hingga erang-erang, lemari beserta isinya jika bojes dan Lia benar-benar akan menikah.

Setelah insiden dramatis itu menjadi sorotan publik, banyak warga yang dermawan tergerak untuk membantunya mengumpulkan uang panai agar bisa segera menikahi Lia.

Atas kejadian yang tak disangka-sangka itu Bojes sangat bersyukur lantaran banyak orang yang dermawan. 

“Saya sangat bersyukur karena banyak orang baik yang mau membantu. Ini semua rezeki yang tidak saya sangka,” ungkap Bojes penuh haru kepada wartawan. 

Kisah cinta Bojes dan Lia kini menjadi perbincangan hangat di Majene dan sekitarnya. 

Banyak warganet yang menganggap ini sebagai bukti bahwa gotong royong dan solidaritas sosial masih kuat di masyarakat. 

Bahkan masih banyak warga yang ingin membantu Bojes mewujudkan pernikahannya tersebut, namun tak sanggup disebut satu persatu.

Dengan berbagai bantuan yang diberikan, tampaknya impian Bojes dan Lia untuk segera naik pelaminan bukan lagi sekadar angan-angan.

Lebih lanjut Bojes mengungkapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang ingin membantunya, menurutnya jika uang panainya sudah terkumpul ia akan segera menikahi kekasihnya, secepatnya. 

"Waktunya saya belum tahu, tapi kalau sudah cukup akan menikah secepatnya mohon doanya, " Ungkap Bojes

Awal Viral

Bojes, seorang pemuda asal Binanga Sendana, Majene, mengalami kejadian tak terduga saat hendak berangkat ke Kalimantan untuk mencari uang panai. 

Awalnya, ia sudah berbicara dengan kekasihnya dan mendapatkan izin untuk merantau. Namun, situasi berubah drastis setelah ia membeli tiket kapal di Pelabuhan Passarang, Sabtu (8/2/2025) pagi.

Dalam unggahan di Polman Update, Bojes mengungkapkan bahwa cekcok mulai terjadi setelah tiket kapal sudah ditangan. 

Bojes menceritakan, tiba-tiba, sang kekasihnya berubah pikiran dan memaksa ingin ikut bersamanya ke Kalimantan. 

Awalnya, ia masih bisa menenangkan pacarnya, tetapi situasi semakin memanas ketika sirine kapal berbunyi.

Bukannya mereda, perempuan yang berasal dari Tanjung Batu, Majene, itu justru semakin ngotot ingin ikut, hingga membuat kegaduhan di pelabuhan. 

Tangis dan teriakan histerisnya menarik perhatian banyak orang, bahkan sempat menunda keberangkatan kapal.

Melihat situasi yang semakin tak terkendali, petugas Syahbandar pun turun tangan dan menyarankan agar Bojes membatalkan keberangkatannya untuk menghindari insiden yang lebih besar.

Akhirnya, Bojes memilih pulang bersama sang kekasih, dan keduanya kemudian didamaikan oleh keluarga masing-masing. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved