Jumat Bersih

Tumbuhkan Budaya Gotong Royong, Warga di Mamuju Tengah Aksi Jumat Bersih 

Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan budaya gotong royong yang saat ini mulai pudar di masyarakat.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
GOTONG ROYONG WARGA - Warga Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat melakukan aksi Jumat Bersih di jalan poros Tobadak, Jumat (7/2/2025). Jumat bersih untuk meningkatkan semangat gotong royong yang mulai memudar di masyarakat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Warga Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melakukan aksi Jumat bersih.

Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan budaya gotong royong yang saat ini mulai pudar di masyarakat.

Salah seorang warga, Rahman mengatakan, dirinya rela meninggalkan pekerjaannya sejenak untuk bersama-sama gotong royong setiap hari Jumat.

Baca juga: Gerakan Jumat Bersih BPSDM Sulbar, Bukti Nyata Dukungan Kebersihan Lingkungan

"Selain pekerjaan cepat selesai, gotong royong juga menumbuhkan hubungan silaturahmi antar warga," ujar Rahman saat ditemui di lokasi, Jalan Poros Tobadak, Dusun Sipodeceng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Jumat (7/2/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan, fokus utama gotong royong di hari ini, Jumat (7/2/2025) yaitu rumput liar hidup subur di sepanjang jalan poros Tobadak.

"Ketika dibiarkan semakin lebat dan meninggi, sangat mengganggu pemandangan Pak, mengingat ini adalah jalan poros penghubung beberapa desa jadi terkesan tak terawat," pungkasnya.

Olehnya, ia bersama puluhan masyarakat lainnya bekerjasama Pemerintah Desa rutin melaksanakan gotong royong setiap Jumat.

Di tempat sama, Kepala Desa Tobadak, Kornelius mengatakan, budaya gotong royong kembali digalakkan mengingat sudah perlahan tak dilakukan masyarakat.

"Kami instruksikan ke semua Dusun yang ada di Desa Tobadak untuk melakukan kerja bakti setiap Jumat dan Sabtu," kata Kornelius.

Dia menjelaskan, fokus gotong royong pun tidak ditentukan tergantung kebutuhan masing-masing dusun.

"Kalau di dusunnya rumput liarnya tinggi maka fokusnya penyemprotan dan pembabatan, namun jika jalanan rusak, maka fokusnya di jalanan dan seterusnya," tutupnya.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, pembersihan dilakukan puluhan masyarakat, terlihat diantara mereka ada melakukan penyemprotan, sementara lainnya melakukan pembabatan. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved