Longsor Mamuju

Alasan PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharudin Mau Relokasi Warga Tapodede Mamuju

Gubernur menyatakan bahwa relokasi diperlukan, karena kondisi di wilayah itu sudah menjadi ancaman bencana longsor.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
TInjau Lokasi Longsor - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin (pakai topi) didampingi Bupati Mamuju Sutinah Suhardi (kiri pakai jilbab putih) dan Anggota DPRD Sulbar Suraidah Suhardi (jilbab hitam) saat berada di lokasi Lingkungan, Kelurahan Mamunyu, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (31/1/2025). Bahtiar ingat warga untuk tidak menanam jagung di wilayah lereng gunung. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharudin, berencana merelokasi warga lingkungan Tapodede di Kelurahan Mamunyu, Kabupaten Mamuju, yang terkena dampak longsor beberapa waktu lalu.

Gubernur menyatakan bahwa relokasi diperlukan, karena kondisi di wilayah itu sudah menjadi ancaman bencana longsor.

Selain itu kondisi jalan di daerah tersebut sering tertimbun longsor.

Baca juga: Direktur PDAM Majene Ungkap Sosok Pegawainya Akhiri Hidup, Dikenal Baik dan Religius

Baca juga: Paus Raksasa Terdampar di Perairan Mamuju, Terluka Saat Berusaha Berenang

Relokasi atau pindah tempat itu penting agar penduduk di perkampungan ini merasa aman dan nyaman.

Namun, pelaksanaan relokasi perlu dilakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan juga warga setempat untuk memastikan keberhasilan program.

"Daerah seperti ini (Tapodede) harus dipindahkan di relokasi jangka panjang," kata Bahtiar di lokasi longsor Tapodede, Mamuju, Jumat (31/1/2025)

Lanjut Bahtiar, kondisi jalan yang kerap tertimbun longsor juga menjadi alasan karena itu akan berdampak pada pelayanan kesehatan dan juga anak-anak sekolah.

Sementara itu tokoh masyarakat setempat Abdul Hamid mengaku, warga menolak untuk di relokasi ketika semuanya harus dipindahkan.

Terkecuali warga yang berada di tepi sungai itu layak untuk di relokasi.

"Kalau soal relokasi kami sepakat tapi tidak semua. Karena kampung ini sudah kampung tua atau sudah lama (dari nenek moyang)," ujar Abdul Hamid.

Abdul Hamid meminta, agar pemerintah dapat memberikan solusi terkait penanaman komoditas seperti kakao dan durian agar dapat melindungi struktur tanah di area lereng gunung.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved