Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BESTI Dorong Pengolahan Anyaman Bambu Jadi Nilai Ekonomis

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Calon bupati Polman nomor 2, Andi Bebas Manggazali kembali melanjutkan kampanye politiknya  Desa Padang Timur, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Kedatangan mantan birokrat yang memiliki segudang pengalaman, mendapat sambutan meriah ratusan warga yang mayoritas sebagai petani dan peternak.

Selain mendengarkan aspirasi masyarakat, di sana ayah empat anak itu dorong agar pelaku UMKM bisa bertumbuh di desa Padang Timur, Kecamatan Campalagian, Polman. 

Baca juga: Tokoh Campalagian: Jangan Pilih Pemimpin yang Bukan Ahlinya, Serahkan ke Bebas-Siti

Salah satunya, pengolahan produk anyaman bambu untuk menjadi barang bernilai ekonomis. Sehingga, dengan otomatis bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat setempat.

Ia juga mengapresiasi usaha warga, karena sudah mulai menggeluti usaha anyaman bambu menjadi kerajinan tangan.

Azis seorang warga mengatakan, potensi tanaman bambu di Desa Padang Timur sangat besar. Tanaman bambu banyak tumbuh di pinggiran sungai dan kebun warga.  

Hanya saja, potensi alam itu belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Salah satunya, terkendala dalam  pemasaran.

"Di Desa Padang Timur lumbung bambu. Setiap titik di pinggir sungai ada bambu. Dan pengrajin banyak, tapi pangsa pasar yang kurang, jadi kami mohon perhatian nya ketika terpilih sebagai Bupati," kata Azis warga Padang Timur.

Menanggapi hal itu, Bebas berjanji jika diberikan amanah menakhodai Polman lima tahun ke depan, bakal membuat program pembinaan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM, khususnya pada pengelolaan bambu.

Dengan cara ini, hasil kreativitas warga tidak hanya akan diminati masyarakat lokal, tetapi secara nasional, maupun internasional.

"Tidak hanya diberikan peralatan, tetapi juga akan ada pembinaan bagi para pelaku UMKM," ucapnya disambut teriakan dan yel-yel kemenangan  Besti.

Kata Bebas, jika potensi alam di Polman, khususnya di Desa Padang Timur dikelola dengan baik, maka tidak akan kalah dengan daerah lain di luar Sulawesi.

"Contohnya saja di Jepara, mereka berkembang dengan hasil kerajinan mebel, karena ada dukungan pemerintah,” ucapnya.

Oleh karena itu, belajar dari Jepara, Bebas akan menjadikan UMKM pengelola produk lokal sebagai program prioritasnya.

Tidak hanya dalam fasilitas pembinaan dan penyediaan Saranan dan prasarana, tetapi akan membantu dalam pemasaran.