Polisi Tembak Warga

2 Kali Polisi Binmas Pasangkayu Tembak Warga Sarudu, Pelurunya Sulit Dikeluarkan

Dari penuturan keluarga korban, ternyata tertembak oleh oknum polisi inisial H sebanyak dua kali di waktu yang berbeda.

Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
Amriyadi Amir for Tribun Sulbar
Arman korban penembakan di Pasangkayu 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Warga Sarudu Arman (30) asal Dusun Maranggapa, Desa Sarudu, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) yang tertembak oleh oknum Binmas, kini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit Undata di Palu.

Dari penuturan keluarga korban, ternyata tertembak oleh oknum polisi inisial H sebanyak dua kali di waktu yang berbeda.

Baca juga: CERITA Cecep Sopian Penjual Bakso di Mamasa Asal Tasikmalaya Jawa Barat

Baca juga: 2 Pejabat BUMD Diperiksa Gakkumdu Majene Diduga Terlibat Kampanye Salah Satu Paslon

Dimana yang pertama terjadi pada tanggal 30 September 2024, dan yang kedua terjadi pada tanggal 3 Oktober 2024 di rumah korban.

Dari hasil pemeriksaan rumah sakit Undata palu, ditemukan dua bekas luka tembak masing-masing di bagian kepala dan leher.

Sedangkan dari hasil ronsen menunjukkan ada dua proyektil peluru yang masih bersarang di badan korban

Perkirakan operasi akan sangat sulit dilakukan,karena proyektil peluru masuk terlalu jauh ke dalam tubuh korban.

Tembakan dibagian leher,  proyektil pelurunya sampai di dada, sementara tembakan di bagian kepala proyektilnya masuk menembus tempurung kepala.

Kepala Dusun Maranggapa Suparman, mengatakan banyak orang menyaksikan saat peristiwa penembakan itu terjadi.

Bahkan korban sempat lari ke rumahnya meminta perlindungan.

“Saat penembakan banyak orang termasuk istri saya dan keluarga korban. Sehingga kami berharap oknum polisi tersebut harus di proses sesuai hukum yang berlaku. Jangan ada di beda-bedakan.” Jelasnya

Perlu diketahui Arman (Korban) adalah warga Dusun Maranggapa yang memiliki kepribadian tidak normal alias menderita kelainan jiwa.

Akibat kondisi kecemasan yang mengganggu interaksi dan perilaku Arman berbeda dengan masyarakat normal pada umumnya

Saat ini kondisi Arman masih kritis dan belum dilakukan operasi.

Menurut saudara korban, Parida, beberapa waktu lalu pihak Polsek Sarudu telah datang ke rumahnya dan memberikan bantuan sebanyak 3 juta. 

Keluarga berpendapat bantuan tersebut tidak sebanding dengan apa yang dialami korban bahkan untuk biaya operasi yang jauh dari cukup.

“Kami masih kesulitan biaya untuk melakukan operasi karena BPJS kesehatan yang bersangkutan sudah tidak aktif.” Tutur Farida dengan wajah sedih.

Ia pun berharap pelaku bertanggung jawab atas tindakannya dan meminta untuk melakukan proses hukum yang adil sesuai dengan perbuatan korbannya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved