Andi Bebas Manggazali

Andi Bebas Manggazali Bantu Pembangunan Masjid Al Ikhlas di Desa Salarri Limboro

Tayang: Rabu, 4 September 2024 19:15 WITA

Editor: Nurhadi Hasbi

Andi Bebas Manggazali Bantu Pembangunan Masjid Al Ikhlas di Desa Salarri Limboro

Tim Besti

Andi Bebas Manggazali membantu proses pembangunan Masjid Al Ikhlas Dusun Batu Lotong. Rumah ibadah umat muslim itu terletak di Desa Salarri, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Baca Selanjutnya:

Polisi Tak Temukan Adanya Tanda Kekerasan pada Mayat Petani Ditemukan di Polman

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Andi Bebas Manggazali membantu proses pembangunan Masjid Al Ikhlas Dusun Batu Lotong. Rumah ibadah umat muslim itu terletak di Desa Salarri, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Bakal calon bupati Polman periode 2024-2029 ini mengunjungi Masjid Al Ikhlas, Selasa, 3 September 2024. Pria yang berpasangan dengan Siti Rahmawati sebagai bakal calon wakil bupati datang membawa sejumlah material.

“Saya bersama dengan rombongan bersama-sama membawa bantuan untuk kepentingan masjid, untuk ummat. Saya melihat masih banyak kekurangan di masjid ini,” ungkap Andi Bebas Manggazali.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Polman 2018-2024 membawa material bangunan berupa 25 kardus ubin (tegel). Namun, jumlah bantuan itu hanya untuk pengiriman tahap pertama dari total kebutuhan 144 kardus.

Oleh karena itu, Bebas bakal mengantarkan lagi 120 kardus ubin (tegel) untuk perampungan Masjid Al Ikhlas. Dia bahkan siap menambah bantuan material yang lain, seperti pasir dan semen.

“Tinggal menunggu lagi kapan mereka akan bekerja untuk membantu semen dan tambahan-tambahan tegel ke depannya. Kalau semen itu saya akan bantu lagi minimal 50 sak. Tapi sesuai kebutuhan, kalau mereka butuh 70 sak, saya bantu 70 sak,” tuturnya.

Andi Bebas Manggazali mengatakan, bantuan pembangunan untuk Masjid Al Ikhlas Dusun Batu Lotong menjadi salah satu langkah untuk membangun desa. Langkah itu sejalan dengan tagline-nya bersama Siti Rahmawati yang kemudian disingkat sebagai BESTI, yakni ‘Membangun Desa, Menata Kota’.

”Bantuan ini untuk membangun desa. Jadi, kami membangun desa bukan cuma infrastruktur. Tapi juga keagamaan, masyarakat dan perekonomian yang ada di situ (desa),” ujarnya.

“Desa itu yang harus kami bangun karena kalau kota (perkotaan) sudah lengkap. Jadi, tinggal kami tata seperti apa persoalan yang ada di kota,” pungkasnya. (*)