PSM Makassar Vs PSS Sleman, Bernardo Tavares Wanti-Wanti Pemain: Kita Terlalu Banyak Emosi

TRIBUN-SULBAR.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memberikan peringatan pada anak asuhnya jelang laga melawan PSS Sleman, pada Jumat (8/3/2024).

Wejangan ini disampaikan seusai Skuat Juku Eja menderita kekalahan di kandang Persis Solo dengan skor 1-0.

Demi menjauh dari zona degradasi, Tavares pun berharap Pasukan Rammang totalitas di laga pekan ke-28 Liga 1 2023/2024 ini.

Baca juga: Prediksi Skor PSM Makassar Vs PSS Sleman, Link Live Streaming Liga 1, Susunan Pemain, dan H2H

Adapun pertandingan akan dilaksanakan di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur pada pukul 16.00 Wita atau 15.00 WIB.

Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi PSM Makassar karena dengan berlaga di kandang, maka pihaknya bisa lebih banyak mendapat dukungan suporter.

Tuah Stadion Batakan juga telah terbukti menguntungkan tim tuan rumah yang tak terkalahkan dalam pertandingan yang digelar di sana.

Namun, PSM Makassar memiliki masalah serius lantaran di tiga pertandingan terakhir sama sekali tak mencetak gol.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi Bernardo Tavares yang meminta pemain PSM untuk tampil lebih garang di depan gawang PSS.

Selain tampil garang, ia juga meminta pemain untuk lebih pintar dan bijak dalam mengambil keputusan terutama dalam masalah penyelesaian akhir.

“Kita tidak mencetak satu gol pun. Saat tidak mencetak gol dari peluang-peluang itu, membuat lebih dekat dengan kekalahan. Pertandingan terakhir saya kira itu kesalahan individual,” ujar pelatih asal Portugal itu.

“Kesalahan itu merupakan kolektif dari kita. Karena ini adalah selalu saya sampaikan bahwa kita menang dan kalah sama-sama. Pertandingan melawan Persis Solo lalu kita terlalu bermain dengan hati ketimbang dengan pikiran yang jernih,” imbuhnya.

Baca juga: 3 Penyebab Kekalahan PSM Makassar dari Persis Solo Dibongkar Bernardo Tavares

Bernardo Tavares mengingatkan dalam sebuah pertandingan, pemain harus bisa mengontrol emosi dan menggunakan pikiran yang jernih dalam pengambilan keputusan.

Kompetisi menjelang akhir maka persaingan akan semakin sengit dan tentunya akan menguras emosi.

Tetapi ia tidak ingin pemain terbawa emosi ketimbang fokus memenangkan pertandingan.

“Pengambilan keputusan bagus, namun saya kira kita terlalu banyak emosi, perasaan yang kita bawa ke pertandingan. Jadi pengambilan keputusan kita seperti abu-abu,” ucap Bernardo Tavares.