Korban Ledakan Morowali

Sosok Irfan Warga Polman Korban Ledakan di Morowali, Tulang Punggung Keluarga Dikenal Murah Hati

Jenazah Irfan dikebumikan di pemakaman umum yang berada di Dusun Silopo, tidak jauh dari rumahnya, Selasa (26/12/2023).

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
KPPS
Ucapan belasungkawa kepada korban Irfan Bukhari dari keluarga besar Kerukunan Pemuda Pelajar Silopo (KPPS) Senin (25/12/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Sosok Irfan Bukhari (27) warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman) korban ledakan di kawasan PT IMIP Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng).

Irfan sapaan akrabnya almarhum merupakan warga Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman.

Ia besar di lingkungan desa, berbaur bersama warga dan dikenal dengan sosok penyabar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenazah Warga Polman Korban Ledakan Smelter di Morowali Tiba di Desa Mirring

Jenazah Irfan dikebumikan di pemakaman umum yang berada di Dusun Silopo, tidak jauh dari rumahnya, Selasa (26/12/2023).

Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan kerabat dekatnya berdatangan untuk ikut melayat.

Kakek korban bernama Jamaluddin (55) berduka cita dan cukup merasa kehilangan atas musibah ini.

Ia bercerita cucunya ini merupakan tulang punggung keluarga, dari tiga orang bersaudara.

Ayah dan ibunya bernama Bukhari dan Nawia, sempat bekerja sebagai petani untuk ketiga anaknya.

"Iya tulang punggung juga, karena bapaknya tidak bekerja, sakit kakinya, bulan lalu dia cuti dan di sini sekitar 10 hari," terang Jamaluddin kepada wartawan.

Diceritakan ia mengetahui kabar duka ini dari salah satu keluarga yang menelfon.

Suasana rumah duka korban ledakan Tungku Smelter di PT ITSS kawasan PT IMIP Morowali Sulteng, di Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman, Selasa (26/12/2023).
Suasana rumah duka korban ledakan Tungku Smelter di PT ITSS kawasan PT IMIP Morowali Sulteng, di Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman, Selasa (26/12/2023). (Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli)

Cucu saya ini, kata Jamaluddin dikenal dengan sosok penyabar, berbaur di kalangan masyarakat.

Sejak ia berkerja di Morowali satu tahun lebih, dia sudah dua kali pulang, terakhir cuti.

"Kalau datang itu dia ringan tangan untuk memberi, dikenal orang di sini ramah, baik," lanjutnya.

Jamaluddin berharap ada bantuan dari perusahaan sebagai bentuk perhatian yang diberikan.

Senada dengan Jamaluddin, Adi juga menyebut sosok korban saat bergaul cukup sabar dan mudah berbaur.

"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan, di sini terus di Binuang," ungkapnya.

Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

Adik laki-lakinya sudah menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pare-Pare.

Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Jenasah korban tiba pada pukul 08.25 Wita, pagi tadi diantar langsung menggunakan mobil ambulance.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali, usai menderita luka bakar.

Menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 16.45 Wita, Senin (25/12/2023) kemarin sore.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan kerabat korban datang mengucapkan bela sungkawa.

Kedua orang tua korban dan dua saudaranya nampak tidak bisa menahan isak tangis.

Begitu pula dengan kerabat dekat korban semasa sekolah, dan para tetangga rumahnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved