Penikaman Wonomulyo

PENGAKUAN Rahman ke Polisi Usai Tikam dan Tewaskan Tukang Bentor di Wonomulyo

Rahman kini mendekam di rumah tahanan Mapolres Polman Jl Ratulangi, Kelurahan Pekkkabata.

Editor: Munawwarah Ahmad
Polres Polman
Rahman tukang parkir Pasar Wonomulyo pelaku penikaman tukang bentor hingga tewas di Kelurahan Sidodadi, Wonomulyo, Polman saat diamankan di Polres Polman, Senin (27/11/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Rahman (36) melebarkan senyumnya saat digiring ke kantor Polres Polewali Mandar (Polman).

Rahman si juru parkir Pasar Wonomulyo Kabupaten Polman ini ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiaya berat hingga menyebabkan kematian terhadap Nurdin (50) si tukang bentor, Selasa (28/11/2023).

Rahman dan Nurdin yang hari-harinya sebagai tukang bentor ini tewas usai ditusuk berkali-kali.

Keduanya duel di area parkir yang hari-harinya Rahman jaga, tak jauh dari pintu masuk Pasar Wonomulyo, Senin (27/11/2023).

Nurdin tewas di lokasi kejadian, mendapat tujuh luka tikaman badik.

Ia sempat dilarikan ke Puskesmas Wonomulyo usai terkapar bersimbah darah.

Sementara Rahman mendapat luka pada bagian jari tangan dan wajah bagian pelipis kiri.

Rahman kini mendekam di rumah tahanan Mapolres Polman Jl Ratulangi, Kelurahan Pekkkabata.

Penyidik menerapkan pasal 338 KUHP merampas nyawa orang lain, terancam hukuman 15 tahun penjara.

"Korban yang lebih dulu menebas pelaku, sempat ditangkis dengan tangan, itulah jarinya terluka," terang KBO Satreskrim Polres Polman, Ipda Iwan Rusmana kepada wartawan.

Kepada polisi, Rahman mengaku sudah tujuh tahun komunikasinya buruk alias tidak harmonis dengan Nurdin. 

Keduanya pernah ada masalah hingga tukang bentor Nurdin ini menaruh dendam ke Rahman.

"Pada hari kejadian pelaku dan korban tiga kali bertemu, pagi, siang, dan akhirnya berduel," ungkapnya.

Disebutkan pertemuan pertama, korban sempat menantang pelaku dengan ajakan duel.

Saat itu Rahman tidak mengindahkan tantangan itu, lalu pada siang hari pelaku sempat cekcok.

Mereka berdua bahkan sempat dilerai warga sekitar lantaran cekcok itu nyaris adu fisik.

"Lalu korban ini pulang kerumahnya, dan datang kembali membawa parang di lokasi kejadian," ungkapnya.

Korban lalu menebas pelaku, sempat ditangkis, lalu tebasan kedua mengenai wajah.

Saat korban terjatuh dalam duel tersebut, pelaku lalu menindis korban dan menikamnya.

Korban pun terkapar dan pelaku menikam kembali hingga terdapat tujuh luka tusukan.

"Begitu pengakuan pelaku saat kita interogasi, dia sudah tidak bisa menghindar pertikaian itu," ungkapnya.

DIjemput di Rumahnya

Pelaku dijemput polisi di Desa Botto, Kecamatan Campalagian, Polman pada pukul 15.00 Wita.

Usai melarikan diri setelah duel maut dengan tukang bentor bernama Nurdin (50) pada pukul 14.00 Wita.

Polisi menangkap pelaku tanpa perlawanan di rumahnya satu jam setelah insiden berdarah ini.

Pelaku akhirnya dibawa ke Mapolres Polman Jl Ratulangi, Pekkkabata untuk pemeriksaan.

Foto yang diterima Tribun-Sulbar.com, pelaku berambut gondrong, kedua tangannya dipenuhi tatto.

Kasatreskrim Polres Polman, Iptu Bagus Wardana mengatakan duel maut ini dipicu adanya ketersinggungan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved