Wisata Mamuju Tengah

Cerita Petugas Retribusi Pantai Batu Meana Mamuju Tengah Pernah Gabung Preman Hercules

Fajar merupakan warga asal Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Fajar Jafar pria asal Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, NTT petugas retribusi pantai Batu Meana Tumbu, Mamuju Tengah, Minggu (19/11/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Fajar Jafar (61) mengaku pernah gabung dalam kelompok mantan preman kondang Hercules di Jakarta.

Fajar merupakan warga asal Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat ini Fajar tinggal di Desa Tumbu Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah sejak 2011 lalu.

Bapak empat anak ini menjadi petugas retribusi pantai Batu Meana Desa Topoyo, Mamuju Tengah sejak 10 bulan terakhir.

Setiap akhir pekan atau hari libur, dengan kotak ijo disamping, Fajar berjaga dipos pintu masuk wisata pantai.

Teradang Fajar digantikan anak bungsunya bernama Rezky (14) jaga pintu masuk wisata.

Sementara hari-hari biasa, Fajar bekerja sebagai buruh tani kelapa sawit milik warga setempat.

Sebelumnya Fajar sempat merantau ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) bekerja sebagai operator alat berat pada tahun 1985.

Ia bekerja di Samarinda selama 18 tahun kemudian menikahi perempaun asal Campalagian, Polman Sulawesi Barat pada tahun 1988.

Setelah menikah, ia sempat ke Sulawesi dan kemudian kembali merantau ke Malaysia pada tahun 2011.

Saat merantau ke Malaysia ia meninggalkan istrinya dan anaknya.

Dua tahun di Malaysia, Fajar kemudian kembali ke Indonesia dan sebelum ke Sulawesi dirinya sempat mampir di Jakarta.

Saat di Jakarta itulah, Fajar sempat bergabung dengan komplotan mantan Preman Tanah Abang, Hercules.

"Saya di Jakarta sekira lima bulan, sempat ikut-ikut komplotan Hercules " ujar Fajar ditemui di pos jaga pintu masuk wisata pantai Batu Meana Desa Tumbu Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Minggu (19/11/2023). 

Namun Fajar mengaku saat itu dirinya tidak ikut melakukan aksi premanisme.

"Hanya numpang tinggal saja, setelah itu kembali ke Sulawesi, " tuturnya.

Saat ini, Fajar tinggal di Desa Tumbu Kecamatan Topoyo bersama istri dan empat anaknya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved