PSM Makassar
Reza Ali Prihatin Lihat PSM Berada di Zona Papan bawah Klasemen Liga 1
Reza juga merasa ikut malu jika PSM degradasi, karena dia juga pernah menjadi bagian dari PSM di masa lalu.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Mantan Direktur PSM Makassar periode 2001 - 2003, Reza Ali merasa prihatin dengan kondisi yang dialami PSM saat ini.
PSM yang merupakan juara bertahan Liga 1 terpuruk, setelah menjalani lima pertandingan berakhir dengan kekalahan.
PSM Makassar takluk 0-2 dari Madura United di Stadion di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare pada Minggu 8 Oktober lalu.
Baca juga: Wiljan Pluim Tetap Pakai Nomor 80 di Borneo FC, Tinggalkan PSM Usai Dipecat Aksa Mahmud
Baca juga: Pesan Menyentuh Wiljan Tetta Pluim Tinggalkan PSM Gabung Borneo FC
Sebelumnya, PSM Makassar kalah 0-5 saat menjamu Sabah FC di AFC Cup.
Kemudian kalah 1-2 dari tuan rumah PSIS dan kalah 0-1 dari tuan rumah Borneo FC.
Di ajang AFC Cup, PSM Makassar juga kalah 0-3 dari tuan rumah Hai Phong.
Kemenangan terakhir PSM Makassar didapat saat menjamu Barito Putera pada 15 September 2023. Saat itu PSM menang 2-0.
Kini PSM berada di peringkat 13 klasemen sementara Liga 1, dengan membukukan lima kemenangan, tiga kali imbang dan tujuh kali kalah.
Total poinnya 18, dan kian dekat dengan jurang degradasi.
Reza Ali merasa khawatir, PSM kini berada di zona papan bawah, bahkan sangat berpotensi degradasi jika prestasi tim terus terpuruk.
''Malu kita kalau PSM sebagai salah satu klub tertua di Indonesia terdegradasi. Termasuk saya juga malu," ujar Reza, Selasa (10/10/2023).
Reza juga merasa ikut malu jika PSM degradasi, karena dia juga pernah menjadi bagian dari PSM di masa lalu.
Reza Ali pernah membawa PSM menembus semifinal Liga Indonesia 2001/2002.
Saat itu mayoritas pemain asli daerah diandalkan, mulai Syamsul Chaeruddin, Hamka Hamzah hingga kiper Samsidar.
Dia juga merasa prihatin dengan isu yang menghantam PSM saat ini, mulai dari isu PSM diterpa piutang miliaran, hingga gaji pemain yang dikabarkan telat, hingga berujung hengkangnya kapten tim, Wiljan Pluim ke Borneo FC.
"Kalau saham PSM mau dijual, saya siap kelola PSM," tegas Reza.
"Seharusnya ini menjadi tanggung jawab manajemen PSM," sambungnya.
Sembari menambahkan bahwa PSM merupakan tim tertua, dengan sejarah panjang di Indonesia, maka sangat disayangkan jika terus dibiarkan terpuruk seperti yang terjadi saat ini.
Reza juga menyebut, masalah stadion yang tak dimiliki di Makassar jangan terus dijadikan persoalan.
Dia berharap Bosowa sebagai pemilik PSM berinisiatif membangun stadion berstandar FIFA.
Soal pendanaan lanjut Reza, bisa berkolaborasi dengan banyak pihak.
"Stadion itu banyak kegunaannya. Bisa untuk Cabor lain dan event-event misalnya. Saya rasa tidak rugi bangun stadion," ungkapnya lagi.
Wiljan ke Borneo
Tak lama setelah PSM mengakhiri kerjasama, Wiljan Pluim langsung gabung dengan Borneo FC, tim aasal Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Wiljan Pluim sebelumnya memperkuat PSM lebih dari 7 tahun dan 2 bulan.
Wiljan Pluim telah membela PSM Makassar sejak tahun 2016 dan melewati banyak momen pasang surut bersama tim Ayam Jantan Dari Timur.
Pemilik PSM, Aksa Mahmud sebelumnya mengakui memang mengeluarkan Wiljan Pluim.
Dikatakan Wiljan Pluim adalah pemain tua, sehingga kemampuannya sudah jauh menurun, bahkan disebut tidak bisa lari.
"Saya kasih keluar, saya ganti (Pluim dengan pemain) dengan yang lebih baik," kata Aksa Mahmud dilansir dari Tribun Timur.
"Pluim sudah tua. Tidak bisa lari, padahal dia center forward. Dia berada di tengah, tidak bisa lari, saya ganti," kata Aksa Mahmud.
Dia telah menginstruksikan manajemen PSM untuk segera mencari pemain asing yang jauh lebih baik dari Wiljan Pluim. "Ganti dengan pemain lebih hebat," kata Aksa Mahmud.
Keluarnya Pluim dari PSM sungguh tak terduga, sebab selama ini Wiljan dikenal pemain yang loyal terhadap tim.
Dia gabung dengan PSM sejak 2016, dan PSM telah sering berganti sejumlah pemain asing, namun hanya Wiljan Pluim yang terus bertahan.
Bahkan dia telah mengungkapkan keinginannya untuk pensiun di PSM.
Selama 7 tahun perkuat PSM, Wiljan Pluim telah membukukan 178 pertandingan, 47 gol, 51 assist dan mempersembahkan satu trofi piala indonesia dan satu trofi Liga 1.
PSM Makassar memastikan nomor punggung 80 milik Wiljan Pluim di PSM akan dipensiunkan.
Nomor 80 hanya akan dikenang melekat pada satu nama, Willem Jan Pluim.
Pakai Nomor 80 di Borneo FC
Willen Jan Pluim atau akrab disapa Wiljan Pluim resmi gabung dengan Borneo FC, tim asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Hal ini terungkap dari postingan Instagram tim Borneo FC.
"Welkom. Keluarga Baru Borneo FC Samarinda, Wiljan Pluim! "

Gabung Borneo FC, Wiljan Pluim tetap menggunakan nomor punggung 80, sama seperti yang pernah dia pakai di PSM.
Ini terungkap dari foto yang beredar, saat dia diperkenalkan sebagai pemain Borneo FC.
Terlihat Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin memberi jersey Borneo FC kepada Wiljan Pluim denbgan nomor punggung 80.
Pesan Pluim
Wiljan Pluim punya julukan kasih sayang dari paa suporter fanatik PSM, yakni Tetta.
Wiljan Pluim diberi gelar Tetta Pluim dari suporter PSM, karena tercatat sebagai pemain yang loyal, alias setia.
Dia menjadi satu-satunya pemain asing Liga 1 yang bertahan hingga 7 musim di satu klub.
Usai Borneo FC mengumumkan Wiljan Pluim gabung, pemain asal Belanda ini juga mengungkapkan salam perpisahan kepada semua suporter PSM.
Dia unggah di akun instagram miliknya @wiljanpluim
"Kepada Supporter PSM, Pemain, Pelatih dan semua orang yang telah bekerja dengan saya selama tujuh setengah tahun terakhir.
Saya berterimakasih sebesar-besarnya kepada kalian atas masa masa yang saya lewati di PSM Makassar.
Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa cintanya saya pernah menjadi bagian dari klub yang luar biasa ini dan juga terhadap dukungan yang luar biasa dari mereka di masa-masa indah dan masa-masa sulit.
Sangat berat bagi saya untuk mengucapkan perpisahan kepada semua orang namun inilah situasinya saat ini.
Saya juga berterimakasih untuk dukungan dan pesan-pesan yang saya terima dalam 24 jam terakhir ini. (Ini menunjukkan betapa luar biasanya orang-orang Makassar)
Untuk saat ini, saya perlu melanjutkan perjalanan saya sebagai pemain sepakbola. Dan ini akan menjadi perasaan aneh bagi saya nantinya untuk memakai jersey lain selain jersey PSM yang mana selama ini saya selalu pakai dengan rasa bangga.
Saya berharap yang terbaik untuk tim yang luar biasa ini, dan juga kepada staff kepelatihan, seluruh official dan tentu saja seluruh supporter PSM yang luar biasa.
Mungkin kita akan bertemu kembali"
PSM Makassar Terpuruk, Tiga Kali Seri , Satu Kali Kalah, Kekompakan dan Chemistry Tim Jadi Masalah |
![]() |
---|
Persita vs PSM Batal di Indomilk Arena, Pindah ke Banten International Stadium |
![]() |
---|
Jelang Kualifikasi Piala Asia, Tiga Pemain Muda PSM Perkuat Timnas U-23 |
![]() |
---|
Awal Sulit PSM Makassar di Super League, Minim Chemistry Akibat Pemain Telat Bergabung |
![]() |
---|
Badai Cedera Hantam Pemain PSM, Pelatih Bernardo Tavares Putar Otak Hadapi Persebaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.