Berita Mamuju

Viral Gadis di Mamuju Korban Perundungan, Dipukuli hingga Muntah Darah

korban perundungan inisial IT mengalami luka pada bagian kepala dan luka lecet di bagian tubuh.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tangkap layar
Tangkap layar video viral aksi sekelompok ABG melakukan penganiayaan terhadap rekanya sendiri di sekitar Stadion Manakarra,Jl Usman Jafar, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (18/9/2023) sekitar pukul 10.30 Wita pagi. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebuah video perundungan atau bullying terhadap seorang ABG Mamuju viral di media sosial.

Video viral berdurasi 14 detik dengan diiringi musik itu ramai dibagikan di grup-grup info WhatsaAp di Sulbar.

Diketahui, aksi tak terpuji oleh sekelompok ABG ini terjadi di sekitar Stadion Manakarra Mamuju, Jl Usman Jafar, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (18/9/2023) sekitar pukul 10.30 Wita pagi.

Terlihat empat orang gadis sedang menganiaya korban yang berhijab dengan menggunakan tangan (memukul) hingga tersungkur ke semak-semak.

Dari informasi diterima Tribun-Sulbar.com, Rabu (20/9/2023) malam, korban perundungan inisial IT mengalami luka pada bagian kepala dan luka lecet di bagian tubuh.

Korban juga sesak nafas dan muntah darah akibat dianiaya sejumlah pelaku.

Salah seorang keluarga korban Raodhatul Jannah mengatakan, usai kejadian dialami keluarga korban langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju untuk melakukan visum.

"Ponakan saya alami luka pada bagian kepala usai dikeroyok oleh para pelaku," kata Raodhatul saat dikonfirmasi wartawan, Rabu malam.

Kejadian sudah melaporkan pelaku yang ada di dalam video tersebut ke Polresta Mamuju, keluarga meminta agar semua pelaku ditangkap polisi.

Nomor laporan polisi (LP) di Mapolresta Mamuju bernomor : LP/B/240/IX/2023/SPKT/RESTA MAMUJU/SULBAR.

"Iya anak ponakan kami dikeroyok oleh delapanĀ  orang pelaku, kami sudah melapor ke polisi. Kami tidak terima anak kami (korban) muntah darah," katanya.

Raodhatul Jannah menjelaskan, awal kejadian ini karena korban (IT) telah menemukan handphone pelaku.

Korban kemudian berniat untuk mengembalikan handphone tersebut ke pelaku dengan cara yang sudah sopan santun.

Namun, salah satu rekan pelaku yang tidak tahu apa-apa langsung mengajar korban dengan cara dikeroyok.

Tempat penganiyaan itu di tempat yang berbeda-beda dari dekat Stadion Manakarra hingga sampai di depan rumah warga (kontrakan).

"Pengakuan anak kami (korban) dikeroyok oleh delapan orang, tentu ini kami tidak menerima karena dikeroyok dan tidak manusiawi," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved