Bocah Digigit Anjing

Gejala Rabies, Begini Kelainan Bocah 9 Tahun di Mamasa Sebelum Meninggal Dunia Usai Digigit Anjing

Menurut Petrus, dari keterangan pihak RSUD Polman, anaknya meninggal karena gejala rabies.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Suasana rumah duka korban digigit anjing di Dusun Batu Tedong, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Selasa (9/5/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Ayah bocah 9 tahun meninggal dunia setelah digigit anjing di Mamasa, mengaku anaknya mengalami gejala rabies.

Hal ini dijelaskan oleh ayah korban Petrus, saat ditemui Jurnalis Tribun-Sulabr.com di rumahnya, Jl poros Mamasa - Polewali Dusun Batu Tedong, Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Selasa (5/9/2023).

Diketahun, bocah 9 tahun di Mamasa Alpian meninggal dunia setelah sempat di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Depu, Pelewali Mandar (Polman).

Bocah itu digigit anjing namun tidak pernah disampaikan kepada orangtuanya.

Seminggu kemudian, baru bocah tersebut diketahui orangtuanya digigit anjing.

Pihak keluarga kemudian membawa korban ke Puskesamas Mamasa pada Minggu (3/9/2023), sekira pukul 21:30 Wita.

Karena pihak PKM Mamasa melihat ada gejala rabies sehingga, korban tersebut dirujuk ke RSUD Polman.

Menurut Petrus, dari keterangan pihak RSUD Polman, anaknya meninggal karena gejala rabies.

"Kata dokter rabies Pak," ungkap bapak korban saat ditemui di rumahnya.

Ia mengaku, tidak cepat membawa korban ke Puskesmas Mamasa, karena korban tidak pernah cerita ke orang tuanya.

"Tidak pernah cerita kalau digigit anjing makanya tidak cepat dibawa ke Puskesmas Pak," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga korban digigit anjing di Desa Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, ungkap kronologi hingga Alpian (9) digigit anjing.

Bocah tersebut sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Mamasa, karena digigit anjing, namun dirujuk ke RSUD Polewali Mandar (Polman).

Kini korban telah meninggal dunia di RSUD Polman, sekira pukul 21:00 Wita tadi malam.

Saat ini mayat bocah tersebut telah berada di rumah duka, Jl polros Polewali Mamasa, Dusun Batu Tedong, Desa Balla, Kecamatan Balla.

Dari pantauan Jurnalis Tribun-Sulbar.com, di rumah duka, Selasa (5/9/2023), banyak keluarga korban mulai berdatangan.

Menurut pengakuan bapak korban Petrus, saat ditemui di rumah duka, awalnya anaknya tidak pernah cerita kalau dia digigit anjing.

"Anak saya tidak pernah cerita Pak, makanya tidak cepat di bawah ke dokter," katanya.

Karena itu, anak tersebut tidak cepat dibawah ke dokter untuk dilakukan penyuntikan.

Bahkan, Petrus mengaku anjing yang gigit anaknya hingga saat ini tidak diketahuinya.

"Kalau anjing yang gigit tidak ditauk, karena mungkin anjing lewat," ujar Petrus.

Petrus mengaku, sudah lama tidak pelihara anjing.

''Dulu semoat pelihara pak, tapi sudah lama saya mi ini tidak pelihara anjing," jelasnya.

Pihak keluarga mengetahui, setelah Alpian (Korban) digitit anjing, setelah terliahat di bagian kakinya ada bekas gigitan.

Saat itu kata dia, pihak keluarga baru mengethui, sehingga korban di bawah ke Puskesmas Mamasa.

"Sekitar satu minggu baru di bawah ke Puskesmas Mamasa Pak karena baru ditauk," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Hamsah Sabir.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved