Paskibraka Sulbar 2023

Pelatih dan Anggota Paskibraka Sulbar Berbagi Cerita Pengalaman di Podcast Tribun-Sulbar.com

Keduanya berbagai cerita dan pengalaman saat proses latihan Paskibraka sebelum upacara 17 Agustus atau Hari kemerdekaan Indonesia Ke 78 Tahun.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Pelatih Paskibraka Sersan Satu (Sertu) Yulianus Araujo (29) dan anggota Paskibraka Sulbar Nur Qalbi Rezky Vilsya Salsyabila R. Saat hadir di podcast Tribun-Sulbar.com, Senin (21/8/2023) 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Anggota Paskibraka Sulbar, Nur Qalbi Rezky Vilsya Salsyabila R, hadir berbagai cerita di Podcast Tribun-Sulbar.com, Senin (21/8/2023).

Nur Qalbi ditemani pelatihnya Sersan Satu (Sertu) Yulianus Araujo (29).

Keduanya berbagai cerita dan pengalaman saat proses latihan Paskibraka sebelum upacara 17 Agustus atau Hari kemerdekaan Indonesia Ke 78 Tahun.

Saat melatih Yulianus mengaku, sangat merasa senang dan bangga terhadap dirinya sendiri karena sudah diberi kepercayaan untuk melatih paskibraka.

"Saya sudah tiga kali melatih dan tidak kapok-kapok, justru saya senang dan berterimkasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan," kata Anggota TNI AD Korem Mamuju itu.

Yulianus selalu memegang prinsip dan motivasi yang diberikan oleh seniornya, yaitu abadikan karya terbaikmu demi kejayaan bangsa dan negara.

"Prinsip dari abang saya Andi Syamsul itu saya pegang untuk mengabadikan karya terbaik demi kejayaan bangsa dan negara," tegas Yulianus.

Dia mengaku, tingkat kesulitan dalam melatih paskibraka itu sangat standar, sebab dari kalangan TNI itu sudah terbiasa latihan disiplin.

Namun, melatih anak-anak yang baru belajar itu suatu tantangan tersendiri bagi militer, tapi dengan kedisipilinan pasti akan terasa ringan.

"Kalau masalah susah itu tidak susah, karena kami ditemani pelatih yang handal juga bang Andi Syamsul," katanya.

Sementara itu Nur Qalbi Rezky juga mengaku, sejak kecil bercita-cita menjadi anggota paskibraka dan akhirnya impiannya terwujud setelah di bangku sekolah SMA.

"Alhamdulilah saya lolos seleksi dari sekolah (dipilih guru) karena memiliki postur tubuh yang ideal dan tinggi," ungkap siswa SMAN 1 Mamuju itu.

Dia merasa bangga karena dia salah satu keterwakilan dari sekolahnya dan banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan sejak latihan.

"Awalnya masuk barak itu saya mau cepat-cepat pulang, tapi setelah dua hari sampai tiga hari sudah nyaman dan merasa sedih saat selesai kegiatan," ujar dia.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved