Haji 2023

Haji Ayun Saleh Dayu, Jamaah 104 Tahun Asal Lombok Akhirnya Berhak Atas Gelar 'Tuan Rahmatullah'

Gelar pemberian masyarakat ini turun temurun sekaligus mengkonfirmasikan tradisi jalan spiritualisme panjang dan emosional

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ilham Mulyawan
Thamzil Thahir/Tribun-Sulbar.com
Penulis bersama Haji Ayun Saleh Dayu 

Bahkan, meski sudah jalan membungkuk setengah rukuk, Haji Ayun sangat optimistik dan percaya diri, dia bisa tegar berjalan.

"Tongkat (ke sawah) saya tinggal di rumah. Nanti di Makkah baru beli tongkat besi ini," ujarnya seraya menjamah tongkat portabel 20 Real Saudinya.

Apa rahasia bugar Haji Ayun?

"Saya iru, sejak kecil tiap hari jalan kaki ke sawah. Sampai sebelum ke sini, selalu usai makan pagi ke sawah keluarkan keringat."

Meski Sawah 2 Ha warisan kakeknya, sudah di bagi ke anak, berjalan pagi 1,7 km ke sawah adalah rutinitas paginya.

Dia mengaku, kurang cocok dengan makanan katering haji. "Kurang garam, kurang pedas, dan tidak segar," ujarnya soal kebiasannya mengkonsumsi makanan segar dan tanpa pengawet di kampung.

Apa doa agara bugar dan bisa menunaikan haji?

"Sama seperti jamaah lain, kasi kemudahan urusan dunia akhirat, juga doa Nabi Ibrahim agar keturunan tetap shaleh. dan syukuri rezeki halal." ujarnya. (@thamzilthahir)

FAKTA Haji Ayun Saleh Dayu

- Memiliki 4 anak, 12 cucu, 24 cicit dan 4 embit (cucunya cucu) dari 1 istri
- Bagi Haji Ayun wuquf di Arafah, Mabit di Musdalifah, jamarat di Mina, dan tahallul di Makkah adalah kunci pembuka jalan untuk berhaji bagi 4 generasinya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved