Berita Polman
Jembatan Putus Terbawa Aliran Sungai, Warga Tapua Polman Menyeberang Pakai Rakit
Jembatan terputus saat hujan deras mengguyur daerah tersebut selama dua hari berturut-turut mulai, Jumat (16/12/2022) kemarin.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar, terputus akibat arus sungai deras.
Akibatnya warga Desa Tapua, Kecamatan Matanganga, yang hendak menuju desa lain harus menyeberangi sungai dengan rakit bambu.
Jembatan terputus saat hujan deras mengguyur daerah tersebut selama dua hari berturut-turut mulai, Jumat (16/12/2022) kemarin.
Diketahui, jembatan tersebut menghubungkan Desa Baba'tapu dengan enam dusun di Desa Tapua.
Hingga kini, warga yang ingin menyeberangi sungai tersebut dengan kendaraan, harus menaiki rakit bambu.
Rakit itu kemudian didorong oleh warga lain ke tepi.
Selain didorong, juga dibantu dengan cara ditarik oleh warga lainnya.
Kapolsek Matangnga, Ipda Burhan, mengatakan, cara satu-satunya warga saat ini agar dapat menyeberang harus menggunakan rakit.
"Jembatannya terputus gara-gara hujan deras, saat ini warga menggunakan rakit untuk menyeberang," ujar Burhan kepada Tribun-Sulbar.com.
Akibat jembatan putus, sekitar 657 warga di enam dusun Desa Tapua, terisolir.
Kata Burhan, kondisi tersebut menghambat aktivitas warga, jika ingin ke Wonomulyo dan Tapango harus menaiki rakit.
"Belum lagi, jika hujan kembali mengguyur, maka aliran sungai kembali deras dan meluap," ucapnya.
"Kalau itu terjadi personel di dalam menghimbau warga untuk tidak menyeberang lantaran cukup berbahaya," lanjutnya.
Dikatakan Desa Tapu sendiri berbatasan dengan Desa Baba'tapu yang tembus dengan Kecamatan Tapango.
Mata pencarian utama warga, ialah petani kakao, yang hasilnya sering di bawa ke Kecamatan Wonomulyo untuk dijual.