Penolakan Jalan Arteri

FPPI Mamuju Tolak Pembangunan Jalan Arteri Alasan Lingkungan

FPPI Mamuju ikut menolak kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar terkait kisruh jalan nasional arteri tersebut.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Zuhajie
Spanduk penolakan warga Tambi atas pembangunan jalan arteri Mamuju dijaga hingga malam hari mengamankan lahan yang akan diukur tim terpadu, Selasa (29/11/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pimpinan Kota (Pimkot) Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Mamuju, Muhammad Suyuti angka bicara soal pembangunan Mamuju Arterial Ring Road (MARR) II.

FPPI Mamuju ikut menolak kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar terkait kisruh jalan nasional arteri tersebut.

"Terkesan dipaksakan dan terburu-buru yang berujung konflik agraria dan perampasan ruang hidup masyarakat," ujar Suyuti kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).

Kata dia, dalam perencanaan awal, jalur Arteri akan terbangun di wilayah pesisir sepanjang sekitar 1,4 kilometer (km) kemudian terjadi perubahan.

"Di dalamnya terdapat tanah warga beserta dengan tempat pemukiman," tegasnya.

Lanjut, sejumlah warga menolak pembangunan membelah pemukiman tersebut, karena dinilai dapat berdampak terhadap lingkungan.

Mengakibatkan bencana alam, seperti banjir saat terjadi hujan lebat dan luapan air sungai.

"Pemprov Sulbar tetap melakukan pengukuran lokasi tanpa ada kesepakatan dengan seluruh warga," tambahnya.

Diketahui, aparat gabungan juga ikut dalam agenda pengukuran tersebut.

Atas situasi itu, FPPI Sulbar menyampaikan sejumlah tuntutan sebagai berikut:

1. Meminta Gubernur Sulbar agar kembali meninjau ulang lokasi yang dimaksud untuk pembangunan jalur arteri

2. Meminta Kapolda Sulbar untuk tidak mengerahkan personel kepolisian dalam pengukuran lahan

3. Meminta Kapolresta Mamuju tidak mengerahkan anggota polisi dalam pengukuran lahan

Sebelumnya, perwakilan yang ditunjuk masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, Juharbi menyampaikan pihaknya telah mengirimkan surat terbuka kepada Pj Gubernur Sulbar.

"Kami sudah kirim surat, ditembuskan puluhan instansi berbeda tapi dikatakan tidak ada yang terima," ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved