RSUD Mamuju

PMII Minta Bupati Sutinah Copot Direktur RSUD Mamuju

PMII Mamuju meminta pelayanan terbaik diutamakan untuk masyarakat dan meminta Bupati Mamuju Sutinah copot direktur RSUD Mamuju.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Syamsuddin
Ketua PC PMII Mamuju, Syamsuddin 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kasus meninggalnya bayi berumur empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, Sabtu (12/11/2022) menuai tanggapan mahasiswa.

Tidak sedikit diantaranya meminta agar pihak RSUD Mamuju lebih mendahulukan keselamatan pasien dengan pelayanan yang baik.

PMII Mamuju juga meminta Bupati Sutinah mencopot direktur RSUD Mamuju.

Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mamuju, Syamsuddin mengatakan RSUD jelas-jelas adalah institusi pelayanan kesehatan.

"Pelayanan kesehatan di RSUD Mamuju tidak berpihak pada rakyat kecil," ujarnya kepada TribunSulbar.com saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (13/11/2022).

Kata dia, akhir-akhir ini beberapa masalah pelayanan kesehatan membuat publik resah.

Beberapa aduan masyarakat terkait keluhan itupun diterima oleh pihaknya, misalnya seperti salah satu keluarga pasien dari Dusun Suka, Desa Leling Barat, Kecamatan Tommo.

"Terpaksa dipindahkan ke rumah sakit lain karena tidak ada tindakan penanganan kesehatan yang jelas," kata Syamsuddin.

"Termasuk bayi empat hari yang meninggal," tambahnya.

Kata dia, orangtua dari bayi tersebut menyayangkan pelayanan yang tidak maksimal oleh pihak RSUD Mamuju sehingga anaknya kehilangan nyawa.

Ditambah lagi, seorang lansia asal pulau karampuang yang tidak dilayani dengan baik.

"Keluarganya bilang, pihak rumah sakit lepas tanggung jawab karena tifak ada solusi dari dokter yang tangani," ungkapnya.

Dalam kondisi itupun, pihak rumah sakit tidak memberi rujukan ke fasilitas kesehatan lainnya sehingga keluarga yang bersangkutan membawa pasien pulang dengan kecewa.

Tentu hal tersebut menjadi catatan buruk bagi proses pelayanan oleh RSUD Mamuju

Lanjut, mereka harusnya bekerja betul-betul dan tidak pandang bulu, lebih mengutamakan dalam melayani rakyat kecil.

"Harusnya mereka sadar, semua yang bekerja di RSUD Mamuju itu adalah pelayan rakyat, tanpa terkecuali direkturnya selaku pimpinan pelayan rakyat di bidang kesehatan," tegasnya.

Atas beberapa kasus-kasus yang terjadi, PC PMII Mamuju mendesak bupati segera mencopot direktur RSUD Mamuju dari jabatannya. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved