Manchester United

INI Kisah Ronaldo, Rela Tinggalkan Sekolah Demi Sepak bola

Bintang Manchester United, Ronaldo rela meninggalkan sekolah saat usia muda demi mengejar karier sebagai pesepakbola profesional.

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
Marco BERTORELLO / AFP
Ekspresi Cristiano Ronaldo pada pertandingan sepak bola Football Champions Liga UEFA antara Atalanta dan Manchester United di Stadion Azzurri d'Italia, di Bergamo, pada 2 November 2021. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Bintang Manchester United, Ronaldo rela meninggalkan pendidikannya demi berkarier sebagai pesepakbola profesional.

Dikutip dari The Sun pada Kamis (10/11/2022), Ronaldo sering kali mendapat nilai buruk ketika di sekolah lantaran kesibukannya berlatih sepakbola.

Ronaldo bahkan juga sering absen dari kelas dan tidak mengikuti jam pelajaran.

Melihat Ronaldo yang seperti itu, Direktur Olahraga Sporting Lisbon memberikan ancaman kepada Ronaldo akan mengirimnya pulang jika tidak memperbaiki sikapnya.

Namun pada akhirnya, Ronaldo memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan fokus pada sepakbola.

Ronaldo pun mengaku bahwa dirinya tidak cocok mengikuti jam pelajaran di sekolah.

Selebrasi bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Sheriff Tiraspol pada lanjutan Grup E Liga Europa 2022/23 di Old Trafford, Jumat (28/10/2022) dini hari WIB.
Selebrasi bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Sheriff Tiraspol pada lanjutan Grup E Liga Europa 2022/23 di Old Trafford, Jumat (28/10/2022) dini hari WIB. (wwww.twitter.com/EuropaLeague)

Baca juga: Casemiro Tak Lancar Bahasa Inggris, Alasan Erik Ten Hag Tunjuk Ronaldo Jadi Kapten

Baca juga: Manchester United Berikan Kode Jika Ronaldo Tak Akan Dijual Pada Jendela Transfer Januari 2023

Ia merasa tidak ada gunanya jika bersekolah.

“Saya selalu merasa bahwa saya tidak cocok untuk sekolah."

"Jadi apa gunanya?," kata Ronaldo.

Hampir Tinggalkan Dunia Sepakbola

Direkrut di usia muda, membuat Ronaldo mengalami masa-masa sulit pada beberapa tahun pertamanya.

Sehingga, mantan pemain Real Madrid tersebut mempunyai niatan untuk meninggalkan dunia sepak bola.

Salah satu masa sulit yang dialami Ronaldo adalah tindakan bully yang ia terima.

Ronaldo dibully oleh anak laki-laki lain karena aksen Madeirannya yang kental.

Pada usia muda, Ronaldo sering gagal mengendalikan emosinya.

Akibatnya, ia sering terlibat pertengkaran dengan anak laki-laki lain.

Suatu hari, Ronaldo juga pernah melempar kursi ke arah gurunya.

Hal tersebut dilakukan Ronaldo lantaran gurunya juga mengejeknya terkait gaya bicaranya.

Ia pun sering menangis setiap hari karena kehilangan keluarga dan teman-temannya.

Cerita Cristiano Ronaldo tersebut tertuang di sebuah buku baru yang berjudul Messi vs Ronaldo: One Rivalry, Two GOATs, and the Era That Remade the World’s Game.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved