Berita Mamuju
BPBD Mamuju Anggarkan Lagi Rp 400 Juta untuk Assesment Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi
Pelatihan dimaksudkan agar lebih dapat memahami komponen yang dikategorikan rumah rusak berat, sedang, atau ringan.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Penyaluran dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah rusak akibat gempa 15 Januari 2021 di Mamuju belum tuntas.
Kondisi itu dipertanyakan oleh Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa (IPMA) Tapalang, Muhammad Ahyar.
Dia mengatakan, memang data tahap satu sudah selesai.
Namun, menurutnya masih banyak keluhan warga karena belum bisa atau tidak layak ditempati tapi tidak menerima bantuan.
"Bantuan pemerintah melalui BPBD lambat tersalurkan," Ahyar kepada Tribun-Sulbar.com.
Terpisah, Kepala BPBD Mamuju Muhammad Taslim Sukirno menjelaskan, pihaknya sedang menunggu proses pencairan bantuan dana stimulan gempa tahap II.
"Tapi sebelum itu, kami akan melakukan assesmen kembali dan tim akan diberi pelatihan," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).
Pelatihan dimaksudkan agar lebih dapat memahami komponen yang dikategorikan rumah rusak berat, sedang, atau ringan.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamuju, Dahlan, saat dikonfirmasi membenarkan hal itu.
Dia membeberkan anggaran assesmen telah diakomodir melalui APBD 2022 sebesar Rp 400 Juta.
Dirinya meminta tim assesment bekerja lebih baik, berdasarkan fakta lapangan untuk menghindari permasalahan.
"Kalau rusak berat tulis berat agar akurat, kami tetap akan melakukan pengawasan supaya tidak menimbulkan masalah baru," kata dia.
Ia berharap, setelah hasil asesmen rampung, masyarakat segera menerima bantuan dana stimulan rumah rusak tahap II.
"Semoga tahun depan sudah bisa cair bantuannya," tutup Dahlan.
Sebelumnya, 16.200 rumah warga dikatakan telah terdata oleh pemerintah untuk diberi bantuan dana stimulan gempa tahap II.
Dengan rincian, 4.253 rusak ringan, 10.375 rusak sedang, serta rusak berat sebanyak 1.585. (*)