Banjir Kalukku
Bendung di Sampoang Kalukku Hancur Dihantam Banjir Bandang, Bagaimana Nasib Petani?
Hingga kini, sudah dua pekan pascabanjir bandang, warga khususnya petani di daerah tersebut tidak bisa lagi bertani.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Bendung atau saluran irigasi persawahan di Lingkungan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), rusak total dihantam banjir bandang pada Selasa (11/10/2022) lalu.
Hingga kini, sudah dua pekan pascabanjir bandang, warga khususnya petani di daerah tersebut tidak bisa lagi bertani.
Selama ini, bendung tersebut berfungsi untuk meninggikan air di muka sungai sampai ketinggian yang diperlukan, agar air mengalir ke saluran irigasi dan petak sawah.
Namun, bendung yang satu-satunya harapan petani sudah hancur dan tidak bisa lagi digunakan.
Kerusakan bendung tersebut berdampak langsung terhadap ratusan hektar sawah penduduk.
Karena air yang ada di saluran induk akan diteruskan untuk kebutuhan irigasi persawahan warga di Kelurahan Sinyonyoi.
"Sudah hancur kita punya bendung, sudah tidak bisa lagi kita bertani," ungkap petani Sampoang Sukri kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (24/10/2022).
Menurut Sukri, selain bendung yang ambruk sekitar 200 hektare sawah di Sampoang sudah menjadi lautan lumpur bekas banjir.
"Sawah sudah rata dengan lumpur ada 200 hektare, petani kasian banyak gagal panen," bebernya.
Kata dia, hingga saat ini pemerintah belum pernah melihat kondisi persawahan dan bendung yang ambruk tersebut.
Seharusnya, ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah sebab ini berbicara soal nasib petani ke depanya.
"Kita mau makan apa kalau kita ini petani tidak jadi perhatian, harusnya ini bisa segara di atasi," tandasnya.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Mamuju beregerak cepat menangani permasalahan petani di Sampoang.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman