Berita Sulbar

Sosok Kaco Malate, dari Mapilli Terkenal Karena Berbuat Ikhlas Kabarkan Sepakbola di Sulbar Lewat FB

Kaco Malate adalah media sosial, sering live streaming, mengabarkan berita sepakbola tarkam di akun Facebook Kaco Malate sehingga namanya jadi terkena

Penulis: Egi Sugianto | Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar
Kaco Malete saat live Facebook pertandingan bola di Majene 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Perkenalkan, nama lengkapnya Hajratul Aswad.

Dia dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan sekarang tinggal di Kecamatan Banggai Timur, Kabupaten Majene.

Pria yang famuliar dengan Kaco Malate cukup dikenal di Provinsi Sulawesi Barat.

Khususnya dari kalangan atlet dan pecinta sepak bola.

Kaco Malate adalah media sosial, sering live streaming, mengabarkan berita sepakbola tarkam di akun Facebook Kaco Malate sehingga namanya jadi sangat terkenal.

Tidak sulit mencari tahu aktivitas terkini sedang dilakukan, Pria berumur 46 tahun yang satu ini.

Cukup membuka aplikasi FB di ponsel masing-masing, kemudian tulis kata kunci dipencarian teman dengan nama "Kaco Malate".

Akun FB Kaco Malate itulah mengantarkan sosok Hajratul Aswad dikenal publik.

Apa yang menjadi ciri khas Hajratul Aswad dengan FB miliknya Kaco Malate saat update live streaming yakni memberikan informasi pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) yang ada di Sulbar.

Hajratul Aswad, bahkan rela jauh-jauh ke lokasi pertandingan sepak bola demi agar bisa merekam setiap momen untuk dikabarkan ke setiap pengikutnya di akun FB.

Seperti yang dilakukan, Hajratul Aswad ketika datang ke Kabupaten Pasangkayu, menyaksikan laga Semifinal KKS Bambalamotu versus Langkara FC Ako, di lapangan Merdeka Pasangkayu baru-baru ini.

Ditemui di lapangan tersebut, Hajratul Aswad berbagai cerita ke Tribun-Sulbar prihal kesibukannya di media sosial.

Dikatakan sepak bola dan dirinya sudah seperti sayur dan garam.

Artinya, jika sayur tanpa garam maka asam, begitu juga dirinya kalau tanpa bercerita sepak bola rasa hampa.

"Saya sangat cinta terhadap dunia olahraga sepak bola. Itu yang memotivasi saya sehingga saya mau hadir memberikan informasi sepak bola ke masyarakat melalui live saya di Facebook," ucap Hajratul Aswad, yang lahir di Polman 10 Juli 1976 silam ini.

Mulanya eksis tertarik bersuara seputar olahraga, dimana saat Euro dan Copa Amerika berlangsung dua tahun lalu.

Di situ dia mengomentari tim kesayangannya Brazil dan membicarakan aksi Cristian Ronaldo di Portugal.

Dengan gaya berbahasa sederhana seperti orang-orang suku Mandar di Sulbar pada umunya, video-video Hajratul Aswad viral di medsos.

"Saya cerita yah...dulu saat Euro dan Copa Amerika ada Vidio saya yang viral. Sehingga saya makin ke dalam, makin jatuh cinta yang nama live Facebook ini. Itulah kenapa saya sering live seputar pertandingan sepak bola di Sulbar," jelasnya.

Dikatakan, di kampungnya yakni Lampa, Mapilli Polman banyak yang fans sama sepak bola termasuk dirinya.

Kaco Malate usai menyaksikan pertandingan bola di Pasangkayu
Kaco Malate usai menyaksikan pertandingan bola di Pasangkayu

"Kita ini fans sepak bola sejak dulu. Kalau Pemain Timnas saya idolakan Maldini Pali waktu masih main bersama Evan Dimas," ucapnya.

Hajratul Aswad, mengaku bahwa dirinya adalah om dari pemain sepak bola asal Sulbar bernama Adam Roy yang sempat di PSM Makassar.

Ditanya soal, tujuan sesungguhnya mengapa rela menghabiskan waktu, menghabiskan pulsa data live di lapangan bola.

Ternyata itu dilakukan dengan tulus tanpa ingin mendapatkan imbalan.

"Saya ini berbuat ikhlas untuk mengabarkan informasi olahraga sepak bola," ujarnya.

Hanya saja, kata Hajratul Aswad, ketika ke lapangan selalu saja ada orang-orang dermawan yang baik membelikan pulsa data internet.

"Dari live saya lakukan, saya bisa enak ke semua orang. Termasuk di Pasangkayu banyak teman saya," sebutnya.

Dari pandangannya soal perkembangan sepak bola di Sulbar, Hajratul Aswad ingin agar Asprov PSSI Sulbar membuat satu Iven resmi yang tiap tahunnya digulirkan.

"Di Sulbar, selain Liga 3 perlu ada event lain misalnya Piala Gubernur yang setiap tahunnya digelar," terangnya.

Salah satu yang diharapkan agar Sulbar punya warna persepakbolaan nasional, yakni kepada OTP 47 Mamuju.

"Semoga Muh Irfan bersama klubnya OTO 47 Mamuju bisa bermain di Liga 1 Indonesia, itu yang saya harapkan dan impikan," demikian mengakhiri diskusi.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Egi Sugianto

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved