Jenazah Ditandu
Buntut Warga Tandu Jenazah, Mahasiswa Demo Puskesmas Campalagian
Dari pantauan tribun, dalam aksinya diwarnai penutupan atau blokade jalan Trans Sulawesi Barat, tepatnya di depan Puskesmas.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN - SULBAR. COM, POLMAN - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan Puskesmas Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (21/9/2022) siang.
Unjuk rasa ini buntut seorang pasien Puskesmas Campalagian yang meninggal ditandu lantaran tidak ada ambulans.
Dari pantauan tribun, dalam aksinya diwarnai penutupan atau blokade jalan Trans Sulawesi Barat, tepatnya di depan Puskesmas.
Aksi ini sebagai bentuk kecaman dan kekecewaan terhadap pelayanan puskesmas yang dinilai buruk.
Selain menutup jalan, mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban di depan Puskesmas Campalagian.
Sebelum mereka unjuk rasa, peserta aksi berkumpul di alun-alun Tomadio, Campalagian.
Sekitar pukul 14.00 wita kemudian bergerak ke lokasi aksi dengan cara jalan kaki.
Peserta aksi terlihat membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan serta bendera organisasi mereka.
Adapun isi tuntutannya, terkait pelayanan publik, minta evaluasi kinerja nakes Puskesmas Campalagian, mengusut tuntas masalah pemotongan insentif nakes covid.
Kemudian mendesak atau meminta dinas kesehatan segera pengadaan fasilitas mobil ambulance jenazah dan terakhir mendesak agar Kepala Puskesmas Campalagian dicopot dari jabatannya.
Sebelumnya, video warga menandu jenazah sejauh empat kilometer dari puskesmas Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menuju rumah duka dua hari lalu, viral di media sosial, Minggu (18/9/2022).
Video berdurasi 33 detik, terlihat sejumlah warga menandu jenazah menggunakan sarung dan sebatang bambu.
Nampak jenazah ditandu dari area halaman Puskesmas Campalagian menuju kediamannya di Desa Labuang yang jaraknya mencapai empat kilometer.
Warga menandu secara bergantian melewati jalan poros Trans Sulawesi Barat memakan waktu hampir satu jam lebih. (san)