Piala Dunia Qatar 2022
Bayang-bayang Kutukan Juara Bertahan di Piala Dunia, Misi Terjal Perancis Pertahankan Takhta Juara
Timnas Prenacis dihantui oleh bayang-bayang kutukan juara bertahan di Piala dunia. Les Bleus tengah dalam misi sulit mempertahankan takhta juara
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Juara bertahan Piala Dunia kerap kali tak bisa lepas dari bayang-bayang kutukan. Dalam empat edisi perhelatan akbar sepabola dunia itu, sang juara bertahan selalu gugur di babak penyisihan grup.
Mempertahkan trofi Piala Dunia bukan perkara mudah.
Perancis selaku juara bertahan berhasil mebawa pulang trofi kedua Piala Dunia seusai mencukur Kroasia di partai final.
Sebelaumnya, Perancis sendiri juga sudah pernah merasakan kutukan juara bertahan Piala Dunia edisi 2002 silam.
Gelaran Piala Dunia 2002 yang dihelat di Korea Selatan dan Jepang, Perancis juga datang sebagai juara bertahan.
Namun, nasib Perancis pada waktu itu justru berakhir dengan mengenaskan.

Baca juga: Laszlo Kiss Pencetak Hattrick Tercepat Sepanjang Sejarah Piala Dunia, Hanya Butuh 458 Detik
Baca juga: 5 Pemain Ini Diprediksi Akan Berkilau di Piala Dunia 2022, FIFA Sebut Striker Ini Sebagai The Iceman
Perancis harus berakhir sebagai juru kunci Grup A dan gagal lolos ke fase gugur.
Kini, situasi yang sama dihadapi oleh Perancis.
Pada Piala Dunia 2022, Perancis masuk dalam grup D bersama dengan Australia, Denmark, dan Tunisia.
Perancis akan memulai misi mempertahankan gelar Piala Dunia dengan menghadapi Australia di Staduon Al Janoub, Al Wakrah pada 22 November 2022.
Apabila melihat peta kekuatan dari Grup D Piala Dunia 2022, Perancis memang harus waspada.
Dari tiga lawan Perancis pada fase grup Piala Dunia 2022, Australia dan Denmark adalah dua tim yang paling berpotensi untuk menjegal langkah Les Bleus melangkah lebih jauh.
Skuad Australia memang tak semwah seperti saat mereka menembus babak 16 besar Piala Dunia edisi tahun 2006 di Jerman.
Tetapi, status non unggulan yang disandang oleh Australia bisa membuat Socceroos tampil tanpa beban di lapangan.
Sedangkan, Denmark telah menunjukkan jika mereka bisa menjadi tim kejutan seperti pada Euro 2020 lalu.