Bela FC Barcelona 21 Tahun Sebelum Hengkang, Lionel Messi Tenyata Tak Dibuatkan Seremoni Perpisahan

Presiden Barcelona, Joan Laporta punya satu hutang besar kepada Lionel Messi.

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
kompas.com
Reaksi Lionel Messi dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 antara Paris Saint-Germain dan Real Madrid di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB. Sebelum hengkang ke PSG, Lionel Messi sebelumnya memperkuat FC Barcelona selama 21 tahun, namun sebelum dia betul-betul pergi, ternyata pihak klub tidak membuatkannya seremoni perpisahan ayng layak 

TRIBUN-SULBAR.COM - Perpisahan Lionel Messi dari Barcelona rupanya masih menyisakan kesedihan untuk Presiden Blaugrana, Joan Laporta.

Dikutip dari Marca pada Sabtu (18/6/2022), Joan Laporta mengungkapkan jika ia masih memiliki satu hutang kepada Lionel Messi.

Hutang tersebut adalah terkait dengan seremoni perpisahan yang lebih layak untuk Lionel Messi.

Lionel Messi sejatinya dianggp sebagai legenda hidup Barcelona. Sebab, ia telah membantu Blaugrana menjuarai sepuluh gelar LaLiga, kasta tertinggi Liga Spanyol dan empat trofi juara Liga Champions.

La Pulga, julukan Lionel Messi, hengkang dari klub yang telah ia bela selama 21 tahun tanpa ada seremoni megah yang tentu layak buat pemain sekalibernya.

Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021-2022, Paris Saint-Germain vs Real Madrid, di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB.
Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021-2022, Paris Saint-Germain vs Real Madrid, di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB. (kompas.com)

Baca juga: Buka Peluang Messi & Neymar CLBK di Barcelona, Joan Laporta: Hanya Jika Gratis!

Baca juga: Marco van Basten Bandingkan Lionel Messi dengan Maradona, Sebut La Pulga Tak Berkarakter

Messi hanya menuliskan perpisahan kepada Barcelona melalui sesi konferensi pers di Auditori 1899, kompleks Stadion Camp Nou, Agustus tahun lalu.

Stadion Camp Nou yang penuh sesak dengan fan disertai dengan acara seremoni spesial tampak lebih pas untuk melepas kepergian Messi, daripada sebuah ruang konferensi pers. Namun, sampai kini hal itu belum bisa terjadi.

Joan Laporta pun berjanji untuk sesegera mungkin memberikan penghormatan yang ideal kepada Messi.

"Hal itu membuat saya sedih sejak terjadi. Ini adalah soal bahwa semua inisiatif yang ada untuk membuat penghormatan atas semua yang telah Messi berikan, saya ikut bergabung, saya memimpin atau mendukung siapa pun yang memimpin."

"Dia telah memberikan kami segalanya. Anda telah membuat analisis yang sangat tepat. Bagi saya, Leo selalu ada bersama Barca," jata Joan Laporta.

"Keadaan membuat kami melakukan apa yang kami perbuat. Namun, itu tidak merusak pengakuan yang harus kami berikan kepadanya dan cepat atau lambat, saya harap cepat, kami dapat memberikan penghormatan kepada pemain yang telah memberikan kami bertahun-tahun kejayaan," tambahnya.

"Tanpa dia, 20 tahun terakhir Barca tidak akan dikenali. Dia telah menjadi batu penjuru tim ini," terangnya.

"Kami harus merumuskannya, pada akhirnya, pengakuan abadi untuk semua yang telah dia lakukan," bebernya.

Messi terpaksa meninggalkan Barcelona pada Agustus 2021 karena klub yang dicintainya itu terlilit masalah finansial hebat dan perlu mengurangi beban gaji.

Meski secara verbal sudah sepakat memperpanjang kontrak dengan Barcelona, Messi pada akhirnya mesti pergi dari Barcelona.

Messi datang ke PSG dengan status bebas transfer, seturut kontraknya yang habis bersama Barcelona per 30 Juni 2021.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved