Banjir Mamuju

Warga Bertahan di Pengungsian Karena Air PDAM Tidak Mengalir, Rumah Tidak Bisa Dibersihkan

"Mau dibersihkan tapi air PDAM tidak mengalir jadi nda bisa dibersihkan, nda bisaki memasak," ujar Hanalia saat ditemui di lokasi.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Hasrul Rusdi
Fahrun Ramli/Tribun-Sulbar.com
Warga mengungsi di Terminal Simbuang Mamuju, Jl Martadinata, Kelurahan Simboro, setelah rumahnya kebanjiran, Minggu (12/6/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Warga Simbuang I, Kelurahan Simboro, Kecamatan Mamuju masih menetap di pengungsian, Senin (13/6/2022).

Mereka mengungsi setelah rumahnya kebanjiran pada Minggu (12/6/2022) kemarin malam.

Lokasi pengungsianya berada di Terminal Simbuang, Jl Martadinata, Kelurahan Simboro.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, para pengungsi mendirikan tenda sementara, tepatnya di stasiun pemberangkatan bus.

Terlihat mereka menjemur pakaian di lorong-lorong terminal.

Meski banjir sudah surut, namun mereka masih bertahan di tempat pengungsian, sebab rumahnya terendam lumpur.

Warga Simbuang I, Hanalia mengatakan, rumahnya masih terendam lumpur.

Baca juga: Daftar Bantuan Logistik KRI Makassar 590 untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Mamuju

Baca juga: Jalan Trans Sulawesi di Desa Tadui Mamuju Rusak, Pengendara Diharap Berhati-hati

Warga mengungsi di Terminal Simbuang Mamuju, Jl Martadinata, Kelurahan Simboro, setelah rumahnya kebanjiran, Minggu (12/6/2022).
Warga mengungsi di Terminal Simbuang Mamuju, Jl Martadinata, Kelurahan Simboro, setelah rumahnya kebanjiran, Minggu (12/6/2022). (Fahrun Ramli/Tribun-Sulbar.com)

"Mau dibersihkan tapi air PDAM tidak mengalir jadi nda bisa dibersihkan, nda bisaki memasak," ujar Hanalia saat ditemui di lokasi.

Ia pun menetap di tenda pengungsian, sebab rumahnya belum dapat ditempati memasak.

Para pengungsi tersebut mengaku sangat membutuhkan makanan siap saji, utamanya bagi anak-anak.

Selain itu mereka juga membutuhkan tenda terpal dan tikar sebab masih ada yang belum kebagian tenda.

"Yang tidak punya tenda harus tidur beralaskan lantai stasiun terminal, makanan juga dibutuhkan," lanjut Hanalia.

Dari data yang dihimpun Tribun-Sulbar.com, jumlah pengungsi di terminal sebanyak 99 kepala keluarga dengan 372 jiwa.

Sedangkan, kebutuhan warga saat ini tenda, makanan siap saji, selimut, perlengkapan kebersihan diri dan perlengkapan untuk membersihkan rumah.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved