Gantung Raket, Ini Rekam Jejak Greysia Polii, Sederet Gelar yang Harumkan Indonesia
Berikut ini adalah rekam jejak dari Greysia Polii selama menjadi atlet bulutangkis Indonesia.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, yakni Greysia Polii resmi gantung raket atau pensiun.
Pengumuman pensiunnya Greysia Polii itu disampaikan dalam acara yang bertajuk "Testimonial Day" yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta.
Acara tersebut sejatinya menjadi panggung perpisahan Greysia Polii.
Dengan balutan bendera Merah Putih Greysia Polii berjalan mengelilingi Istora Senayan sambil melambaikan tangan kepada pada pecinta bulu tangkis Tanah Air.
Haru dan tangis Greysia Polii semakin pecah ketika memeluk sang partner yang membantunya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, yakni Apriyani Rahayu.
Selama 19 tahun Greysia Polii telah mengabdikan hidupnya untuk menjadi atlet bulutagkis nasional.

Baca juga: All England 2022: Tujuh Wakil Indonesia Melaju ke Babak 8 Besar, Greysia/Apri Putuskan Retired
Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Masih Terlalu Tangguh untuk Kititharakul/Rawinda Prajongjai
Ia berkali-kali sukses mengahrumkan nama Indonesia di kancah internasional sejak memulai kariernya pada tahun 2003.
Profll Greysia Polii
Gresya Polii lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta.
Ia lahir dari pasangan berdarah Minahasa, yaitu Willy Polii dan Evie Pakasi.
Seamasa kecil, Greysia Polii menghabiskan waktunya di Manado, tempat dimana ia menumbuhkan kecintaanya kepada olahraga bulutangkis.
Susi Susanti dan Deyana Lomban adalah sosok yang sangat menginspirasi Greysia Polii untuk menjadi seorang atlet bulutangkis.
Pada tahun 1995, Greysia Polii bergabung dengan klub Jaya Raya Jakarta untuk mengasah bakatnya di olahraga bulutangkis.
Lalu, pada 2003, Greysia Polii memgawali debutnya sebagai atlet bulutangkis nasional dengan mentas di Malaysia Satellite.
Kala itu, ia dipasangkan dengan Heni Budiman.