Gempa Sulbar
Khawatir Tsunami Pascagempa, Warga Pesisir Malunda Pilih Mengungsi
Harno mengatakan, sejauh ini dia belum menemukan dampak kerusakan akibat gempa siang tadi.
Penulis: Masdin | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Warga pesisir Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, pilih mengungsi usai gempa bumi magnitudo 5,8 yang berpusat di Kabupaten Mamuju, Rabu (8/6/2022).
Salah satu warga Kecamatan Malunda, Harno, mengaku gempa yang terjadi di lepas pantai Mamuju sangat dirasakan.
"Terasa sekali di sini," ujar Harno via telepon.
Harno mengatakan, sejauh ini dia belum menemukan dampak kerusakan akibat gempa siang tadi.
Namun kata dia, warga yang tinggal di wilayah pesisir memilih mengungsi ke tempat aman.
Termasuk ke daerah Dusun Alle-Alle, lokasi dimana penyintas gempa Aholeag-Rui saat ini tinggal.
"Orang pinggiran laut (pesisir) datang mengungsi," tambahnya.
Mereka mengungsi untuk hindari gempa susulan.
Serta antisipasi gelombang tsunami pascagempa.
Meski sejauh ini berdasarkan informasi dikeluarkan BMKG Majene tidak berpotensi tsunami.
"Gempa terjadi tidak berpotensi tsunami," kata prakirawan BMKG Majene Muhammad Sultan Djakaria, melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/7/2022).
Gempa bumi 5,8 Magnitudo terjadi di Kota Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 13.32 WITA.
Adapun, lokasinya 43 kilometer Barat Daya Mamuju, Sulawesi Barat.
Sedangkan, kedalamannya 10 kilometer.
Diketahui getaran gempa juga dirasakan hingga ke Pasangkayu dan Polman.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin