Banjir Malunda
Bupati Majene Janji Perbaiki Jembatan Bambangan yang Putus, Warga Masih Pakai Batang Pohon Kelapa
Sedangkan, Kepala Desa Bambangan Saifuddin mengungkapkan bantuan kepada tiga dusun terisolir mulai datang dan akan dijemput di kantor Camat Malunda.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Ilham Mulyawan
Laporan wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi pada Kamis (26/5/2022) lalu tak hany emmbuat permukiman warga ditutupi air.
Namun juga merusak sejumlah infrastruktur, salah satunya jembatan penyeberangan di Bambangan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Jembatan ini menghubungkan tiga dusun.
Baca juga: Selain Jembatan Putus, Camat Malunda Sebut Ada 2 Titik Longsor di Desa Bambangan
Karena putus, maka tak sedikit warga dari ketiga dusun itu terisolir sementara.
"Banjir datang tiba, karena hujan tidak berhenti pada pukul 02.00 Wita siang. Langsung kita lari kegunung semua," kata Arif, warga Bambangan.

Sementara itu, saat mengungsi tidak ada barang dibawanya.
Sehingga, semua perabotan rumahnya dihantam banjir air sungai Bambangan yang meluap.
Baca juga: Jembatan Bambangan Putus, Warga Bangun Jembatan Darurat
"Jembatan juga rusak parah dan tidak bisa dilewati," kata Arif.
Makanya, warga berinisiatif membuat jembatan darurat agar bisa melintas.
Sampai, saat ini belum ada bantuan diterimanya.
"Belum ada bantuan yang masuk. Banyak lahan warga rusak, ternak hanyut hingga rumah dimasuki air dan lumpur," bebernya.
Sedangkan, Kepala Desa Bambangan Saifuddin mengungkapkan bantuan kepada tiga dusun terisolir mulai datang dan akan dijemput di kantor Camat Malunda.
Mulai, dusun Bambangan, Bunga dan Batu Susun.
"Warga dan pemerintah desa membuat jembatan sementara menggunakan batang kelapa," ungkap Saifuddin.