Tribun Health

Berikut Pengertian Penyakit Epilepsi Lengkap Gejala, Pemicu Hingga Cara Mengobati

Selain itu, penyakit epilepsi dapat terjadi akibat dari kelainan genetik atau cedera otak yang dialami, seperti strok atau trauma.

Editor: Hasrul Rusdi
Youtube Tribunnews
Kenali Gejala, Pemicu Hingga Cara Mengobati Penyakit Epilepsi 

TRIBUN-SULBAR.COM - Berikut ini penjelasan terkait penyakit epilepsi hingga langkah pengobatan yang bisa dilakukan.

Epilepsi merupakan gangguan kronis yang menyebabkan kejang secara berulang-ulang tanpa alasan.

Selain itu, penyakit epilepsi dapat terjadi akibat dari kelainan genetik atau cedera otak yang dialami, seperti strok atau trauma.

Kondisi tersebut membuat penderita kejang-kejang.

Kejang adalah ganguan aktivitas listrik di otak.

Terdapat dua jenis kejang yang perlu diketahui.

Pertama yaitu kejang umum mempengaruhi saluran otak.

Selanjutnya kejang fokal atau parsial, hanya mempengaruhi satu bagian otak.

Selain itu, kejang datap berlangsung beberapa detik, dimana penderita dapat kehilangan kesadaran.

Kejang merupakan gejala utama pada epilepsi.

Namun gejala epilepsi masing-masing orang berbeda-beda.

Lalu apa saja gejala epilepsi secara umum?

Dilansir Healthline, berikut gejala, pemicu, hingga cara mengobati penyakit epilepsi, di antaranya:

1. Gejala epilepsi

A. Kejang fokal (sebagian)

Terdapat dua jenis kejang fokal, yakni parsial sederhana dan parsial kompleks.

1) Kejang parsial sederhana

Kejang jenis ini tidak mengilangkan kesadaran penderita. hilangnya kesadaran

Gejalanya meliputi:

- Perubahan pada indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau sentuhan

- Merasa pusing

- Kesemutan dan kedutan pada anggota badan

2) Kejang parsial kompleks

Membuat hilangnya kesadaran penderita

Gejalanya meliputi:

- Tatapan kosong

- Menjadi tidak responsif

- Melakukan gerakan secara berulang

B. Kejang umum

Kejang umum melibatkan seluruh otak, terdapat enam jenis kejang umum, di antaranya:

1) Kejang absense dapat menyebabkan tatapan kosong.

Jenis kejang ini juga dapat menyebabkan gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip.

Biasanya juga ada kehilangan kesadaran secara singkat.

2) Kejang tonik menyebabkan kekakuan otot.

3) Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot dan dapat membuat Anda jatuh tiba-tiba.

4) Kejang klonik ditandai dengan gerakan otot yang tersentak-sentak berulang pada wajah, leher, dan lengan.

5) Kejang mioklonik menyebabkan kedutan spontan pada lengan dan kaki.

6) Kejang tonik-klonik memiliki beberapa gejala, meliputi:

- Tubuh menjadi kaku

- Gemetar

- Kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus

- Sering menggigit lidah

- Kehilangan kesadaran

2. Apa yang memicu serangan epilepsi?

Beberapa orang dapat mengidentifikasi hal-hal atau situasi yang dapat memicu kejang atau epilepsi.

Beberapa pemicu epilepsi paling banyak secara umum, yakni:

- Kurang tidur

- Sakit atau demam

- Merasa stres

- Kafein, alkohol, atau obat-obatan

- Makan terlalu sedikit atau makan berlebihan

3. Apa yang menyebabkan epilepsi?

Penyebab epilepsi belum dapat ditentukan secara pasti.

Hal tersebut dikarenakan, berbagai hal kemungkinan dapat menyebabkan kejang.

Akan tetapi, dapat diidentifikasi gejala epilepsi secara umum.

Beberapa penyebab epilepsi secara umum, di antaranya:

- Cedera otak traumatis

- Jaringan pada di otak setelah cedera otak (epilepsi pasca-trauma)

- Demam yang sangat tinggi

- Stroke, yang merupakan penyebab utama epilepsi pada orang di atas usia 35 tahun

- Beberapa penyakit pada pembuluh darah

- Kekurangan oksigen pada otak

4. Bagaimana epilepsi dapat diobati?

Dalam pengobatan atau perawatan untuk menyembuhkan epilepsi akan didasarkan pada tingkat keparahan gejala, kesehatan, dan bagaimana tubuh merespon pengobatan yang dilakukan.

Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

- Obat anti-epilepsi (anti konvulsan, anti kejang)

Obat-obatan tersebut dapat mengurangi jumlah kejang yang sedang dialami.

- Diet ketogenik

Diet ketogenik merupakan metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah kuantitas protein, bebas karbohidrat kecuali karbohidrat dari sayuran.

Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita epilepsi.

- Operasi otak

Area otak yang menyebabkan aktivitas kejang dapat dihilangkan atau diubah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Penyakit Epilepsi, Mulai dari Pengertian, Gejala, Penyebab hingga Langkah Pengobatan

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved