Liga Italia
Resep Scudetto AC Milan, Berkat Intuisi Tajam Paolo Maldini & Peran Luciano Vulcano
Berikut ini adalah resep sukses AC Milan raih juara Liga Italia musim 2021/2022.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
lihat foto
Kehadiran Elliott Management ke kubu AC Milan rupanya menghadirkan sebuah pendekatan yang baru.
Di bawah asuhan Elliott Management, AC Milan melangkah dengan penuh lebih terukur yang dibarengi dengan data, statistik sebagai pedoman menentukan arah serta tujuan.
Data memang menjadi tolak ukur terbesar bagi Elliott Managemen untuk menahkodai AC Milan dalam bursa transfer.
AC Milan lebih memilih jalan merekrut talenta muda yang potensial ketimbang harus memboyong bintang besar dengan mahal dan membayar dengan gaji yang tinggi.
Sehingga muncullah pemain-pemain baru yang bertalenta di kubu AC Milan, seperti Rafael Leao, Theo Hernandez, Alexis Saelemaekers, Pierre Kalulu, Fikayo Tomori, Sandro Tonali, sampai yang paling anyar adalah Mike Maignan.
Keberhasilan AC Milan merekrut pemain muda bertalenta juga tak lepas dari peran seorang Geoffrey Moncada yang didapuk sebagai Kepala Pemandu Bakat AC Milan.
Dalam bekerja dan melangkah, Geoffrey Moncada juga berbasis pada data dan pantauan.
Data kini sudah menjadi semacam asupan sehari-hari di level manajemen, staf, sampai personel tim AC Milan.
Bahkan, pada edisi 2019/2020 sempat muncul rumor yang menyebutkan bahwa pemain AC Milan yakni Franck Kessie dan Ante Rebic sempat dituduh tak profesional lantaran kedapatan “bermain-main” dengan ponsel sebelum duel melawan Napoli.
Namun kenyataannya, Franck Kessie dan Ante Rebic tengah mempelajari masukan data statistik via sebuah aplikasi di ponsel mereka.
Sebagai informasi, AC Milan memang membuat aplikasi khusus untuk mempermudah pemain mengakses data seputar permainan tim maupun calon lawan.
Intuisi Tajam Paolo Maldini
Pendekatan berbasis data AC Milan kian disempurnakan oleh intuisi tajam dari Paolo Maldini.
Paolo Maldini sendiri bertugas terhadap lalu lintas transfer serta berbagai perihal yang bersangkutan dengan aspek teknik tim utama.
Sosok Paolo Maldini memang memiliki intuisi yang begitu tajam, dan inilah yang tak bisa diberikan oleh departemen data dan statistik.
