Mahasiswa STIKES Bina Bangsa Majene Demo Tuntut Penertiban Sarang Burung Walet

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Bangsa Majene demo di Kantor DPRD Majene, Jl Ammana Pattolawali, Labuang, Kec. Banggae Timur, Rabu (18/5/2022).

Mereka demo terkait penertiban pembangunan sarang burung walet di Kabupaten Majene.

"Tuntutan kami adalah bagaimana realisasi Kabupaten Majene Sebagai Kota Pendidikan terkait Perbub Nomor 42 Tahun 2017 bahwa sarang burung walet ini tidak boleh berdiri berdekatan dengan fasilitas pendidikan atau berdiri di pemukiman masyarakat," ujar Jenderal Lapangan Aksi, Muh Algifari.

Muh Algifari yang juga Presma STIKES Bina Bangsa Majene ini mengatakan aturan tersebut perlu ditegakkan.

Mengingat sarang burung walet sudah sangat menjamur terkhusus di Kecamatan Banggae Timur.

Baca juga: Pemkab Mamuju Belum Bayar Gardu Milik PLN di Halaman Kantor Bupati Mamuju

"Kami tidak pernah melarang masyarakat untuk berusaha dalam hal sarang burung walet, tapi yang kami tuntun adalah realisasi dari Perbub 42 Tahun 2017 itu," tegas Algifari.

Saat aksi, Algifari mengatakan ditemui Wakil DPRD Majene, Adi Akhsan.

"Tuntutan kami diterima dan katanya sudah ada komunikasi dengan pemerintah terkait hal ini," tuturnya.

Sehingga dari tuntutan ini DPRD Majene akan menindaklanjuti perkembangannya.

Algifari berharap ini bisa diimplementasikan sehingga sarang burung walet ditertibkan sebagaimana mestinya.

Apalagi kampus STIKES Bina Bangsa Majene di dekatnya terdapat dua bangunan sarang burung walet.

Dimana suara dihasilkan dinilai mengganggu proses perkuliahan.

"Sangat berdempetan dan mengganggu (suara dari sarang burung walet), tadi malam kami mendatangi masyarakat dan warung yang berseblahan dengan sarang burung walet mengatakan juga ikut terganggu," tambahnya.

Belum lagi kata dia, sarang tersebut didirikan tanpa ada Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Masdin