Malam Takbiran

Makna Pawai Obor Bagi Masyarakat Kanusuang Polman Sambut Hari Kemenangan

Setiap orang memegang satu obor yang terbuat dari bambu, berbaris berjejer memanjang.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Pawai obor warga dusun Kanusuang, Desa Pulliwa, Polman, sambut hari raya Idul Fitri, Minggu (1/5/2022) malam. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Sambut hari lebaran Idul Fitri 1443/H, warga Polewali Mandar (Polman) pawai obor keliling kampung, Minggu (1/5/2022) malam.

Tepatnya di dusun Kanusuang Desa Pulliwa, Keacamtan Bulo menggelar pawai obor tersebut.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, terlihat mereka memenuhi ruas jalan keliling kampung.

Setiap orang memegang satu obor yang terbuat dari bambu, berbaris berjejer memanjang.

Pawai obor ini diinisiasi remaja masjid.

Selain pawai, mereka juga melantungkan takbir berasahut-sahutan.

Diiringi bedug takbiran yang juga ikut diarak dalam pawai obor yang ramai.

Salah satu warga yang ikut meramaikan, Afgan mengatakan tradisi itu kembali digelar.

Setelah dua tahun lamanya ditiadakan akibat dari pembatasan kegiatan masyarakat.

"Baru tahun ini kembali dilaksanakan, sebagai bentuk semangat sambut hari raya," terang Afgan saat ditemui di pinggir jalan.

Ia mengungkapkan tradisi pawai obor itu sebagai bentuk kesyukuran warga menyambut hari kemenangan.

Tradisi yang sempat ditiadakan itu melibatkan sejumlah anak mudak dan juga emak-emak.

Afgan menuturkan pawai obor ini salah satu kegiatan yang bisa mempererat tali silaturahmi antara masyarakat.

Masyarakat bisa saling bersama-sama berjalan sambil menebar aura positif.

Mengandung nilai gotong royong, hal ini bisa dilihat dari mulai membuat obor bambu bersama.

Mempersiapkan segala kebutuhan hingga saling membantu saat pawai sedang berlangsung.

Sementara dari obornya juga memiliki makna tersendiri bagi masyarakat.

Awalnya obor yang dinyalakan hanya satu, kemudian untuk menyalakan obor lain, saling mengoper api obor.

Begitu api sudah menyala semua, rasa hangat seolah memeluk erat para peserta pawai.

"Apalagi saat pawai sudah mulai berjalan, campur aduk rasa haru dan syukur pasti akan terasa," ujar Afgan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved