Pil Pahit Bagi Masyarakat, HET Dicabut Minyak Goreng Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Ahli
Pil pahit bagi masyarakat, HET minyak goreng dicabut harga justru melambung tinggi di pasaran.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM - Pemerintah diketahui telah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi dan mensubsidi minyak goreng curah.
Sebelumnya, kebijakan terkait dengan HET mingak goreng sempat diimplementasikan mengacu pada aturan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Kebijakan HET itu tentunya membuat harga minyak goreng kemasan mmberada dikisaran Rp 13.500 - Rp 14.000 per liter.
Sedangkan, harga minyak goreng curah dibanderol dengan harga Rp. 11.500.
Kebijakan HET tersebut nyatanya malah membuat minyak goreng lenyap secara misterius di pasaran.

Baca juga: Pastikan Stok Minyak Goreng Aman, Polisi dan Satpol PP di Wonomulyo Datangi Sejumlah Toko
Baca juga: Langka! Kemendag Gandeng Polisi Buru Penimbun, Jangan Main-Main Dengan HET Migor
Hingga akhirnya, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut pemerintah mencabut aturan dari HET.
Kini, harga minyak goreng kemasan mengikuti mekanisme pasar.
Namun, pemerintah memberikan subsidi untuk minyak goreng curah yaitu sebesar Rp 14.000 per liter.
Dan subsidi minyak goreng curah tersebut bakal berbasis pada dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Melalui kebijakan baru Ini, pemerintah berharap agar kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasar tradisional atauoun modern bisa teratasi.
Penjelasan Ahli Soal HET Minyak Goreng yang Dicabut
Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (18/3/2022), Eddy Junarsin selaku Pakar Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) mengungkapkan, kelangkaan minyak goreng akan hilang seiring dengan dicabutnya kebijakan HET.
Ia bahkan mengklaim jika minyak goreng tidak akan mengalami kelangkaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Nanti lebaran itu udah tidak ada kelangkaan itu. Saya yakin udah tidak ada kelangkaan minyak goreng," kata Eddy Junarsin, dikutip Tribun-Sulbar.com dari Kompas.com.
Akan tetapi, Eddy Junarsin juga mengkhawatirkan jika HET minyak goreng kemasan dicabut, maka akan berakibat pada melambungnya harga komoditas itu di pasaran.