GP Ansor Majene Pecat Kader

ALASAN GP Ansor Majene Pecat Seorang Kader Secara Tidak Terhormat

Hal itu seperti surat yang dikeluarkan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Majene, nomor 003/PC-XXXXII-3/SR-09/III/2022.

Penulis: Masdin | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Masdin
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Majene, M Ma'ruf Muchtar 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Majene lakukan pemecatan kader secara tidak terhormat.

Hal itu seperti surat yang dikeluarkan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Majene, nomor 003/PC-XXXXII-3/SR-09/III/2022.

Surat tertanggal 16 Maret 2022 tentang pemecatan anggota yang ditujukan kepada anggota bernama Irwan.

"Kami beritahukan kepada saudara bahwa anda diberhentikan secara tidak hormat dari keanggotaan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Majene," demikian bunyi dalam surat tersebut.

Selain itu, dalam surat tersebut dijelaskan, bahwa yang bersangkutan telah melanggar peraturan organisasi GP Ansor tentang tata cara pergantian pengurus dan pengisian lowongan jabatan antar waktu.

"Pasal 12 pemberhentian tidak hormat terhadap pengurus karena yang bersangkutan tidak patuh terhadap pimpinan organisasi," demikian penegasan surat tersebut.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Majene, M Ma'ruf Muchtar membenarkan adanya pemecatan kader.

"Ia ini betul ada surat yang dikeluarkan oleh PC GP Ansor Majene (perihal pemecatan anggota secara tidak hormat)," ujarnya, Kamis (17/3/2022).

Perihal pemberhentian anggota diketahui bernana Irwan, Ma'ruf mengatakan sudah menjadi hasil kesepakatan dengan pimpinan baik pusat dan daerah.

Lebih lanjut, alasan sehingga kader Ansor tersebut dipecat buntut dari aksi protes kepada Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

"Si Irwan ini ikut gerakan yang menuduh dan melakukan penolakan terhadap Menag Yaqut Cholil Qoumas," jelasnya.

Aksi penolakan tersebut dari aturan penggunaan toa masjid dikeluarkan Menag.

Hingga soal pernyataan membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.

"Padahal banyak pakar yang sudah menjelaskan bahwa Gus Yaqut sama sekali tidak melakukan pelecehan dengan menganalogikan azan dengan suara anjing," jelasnya.

Juga diketahui Yaqut Cholil merupakan pimpinan Pusat GP Ansor.

Sebelum diberhentikan, Ma'ruf mengaku sudah memberikan peringatan, hingga akhirnya tidak bisa lagi ditolerir.

"Jadi kita tegas memecat yang bersangkutan sesuai aturan yang berlalu di GP Ansor," ungkap Ma'ruf.

Dari langkah ini, Ma'ruf sebagai pimpinan cabang mempertegas bahwa Ansor merupakan organisasi yang sangat mengontrol anggotanya.

"Kita sangat mengontrol anggota kita dalam bersikap dan bertindak," tambahnya.

Meski tidak lagi sebagai anggota, dirinya mengatakan komunkasi akan tetap terjalin.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved