Aku Lokal Aku Bangga

Mengenal Tenun Sekomandi Asal Kalumpang, Ikut Pameran Dubai Expo 2022 Wakili Sulbar

"Hanya kain tenunan sekomandi asli Kalumpang dari UMKM Galery Ulukarua ikut pameran Dubai Expo 2022, wakili Sulbar," terang Hermanto.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Hasrul Rusdi
Fahrun Ramli/Tribun-Sulbar.com
Bunga Lia (59) saat memperlihatkan hasil tenunan sekomandi motif ulukarua di ruang geleri miliknya, di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (12/3/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Lokal bercerita dan aku lokal aku bangga.

Mengenal kain Tenun Sekomandi, salah satu warisan budaya dari Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Tenunan Sekomandi berasal dari masyarakat adat Dusun Lebani, Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang.

Kain tenunan tersebut, digunakan masyarakat dahulu untuk acara adat Kalumpang.

Seperti ritual, pesta pernikahan, alat tukar/barter, seserahan mempelai pengantin dan lain sebagainya.

Untuk mempertahankan warisan budaya, pembuatan kain tenuan tersebut diwariskan secara turun temurun.

Galeri Ulukarua di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (12/3/2022).
Galeri Ulukarua di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (12/3/2022). (Fahrun Ramli/Tribun-Sulbar.com)

Salah satu warga asli Dusun Lebani, Bunga Lia (59) terus berupaya melestarikan kain Tenun Sekomandi tersebut.

Saat ini Ia mengembangkan usaha rumah produksi kain tenun, yang diwariskan oleh nenek leluhurnya.

Usaha tersebut kini berbentuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diberi nama Galeri Ulukarua.

Galeri Ulukarua sendiri berada di Jl Poros Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, sekitar dua kilometer dari pusat Kota Mamuju.

Ditempat tersebut, terdapat rumah untuk menenun, dan ruangan tempat menyimpan hasil Tenun Sekomandi yang diberi nama Galeri Ulukarua.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Bunga Lia mengaku, sudah puluhan tahun merawat warisan kain tenunan di rumah usahanya itu.

"Sejak saya masih kecil, usaha ini sudah ada, dan kini saya yang melanjutkanya," ungkap Bunga Lia, Sabtu (12/3/2022).

"Izin usahanya saya yang urus 10 tahun yang lalu, tapi rumah tenun ini sudah diwarisi dari nenek moyang," lanjutnya.

Perempuan kelahiran 1963 itu memberdayakan beberapa tetangganya sebagai penenun.

Baca juga: Mengenal Tenun Dodo Tradisional Khas Pana Kabupaten Mamasa

Bunga Lia (59) saat memperlihatkan hasil tenunan sekomandi motif ulukarua di ruang geleri miliknya, di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (12/3/2022).
Bunga Lia (59) saat memperlihatkan hasil tenunan sekomandi motif ulukarua di ruang geleri miliknya, di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulbar, Sabtu (12/3/2022). (Fahrun Ramli/Tribun-Sulbar.com)
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved