Polemik Ucapan Menag
Keterangan Lengkap Menag Yaqut Cholil Qoumas Terkait Pernyataan Suara Adzan dan Gonggongan Anjing
Yaqut ramai diperbincangkan tak hanya soal Surat Edaran (SE) nya terkait aturan pengeras suara masjid, namun juga pernyataannya
TRIBUN-SULBAR.COM - Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas sedang ramai diperbincangkan.
Yaqut ramai diperbincangkan tak hanya soal Surat Edaran (SE) nya terkait aturan pengeras suara masjid, namun juga pernyataannya yang seakan menganalogikan gonggongan anjing, ketika memberi penjelasan soal aturan pengeras suara masjid kepada wartawan.
Baca juga: Heboh Ucapan Menag Toa Masjid dan Gonggongan Anjing, Thobib: Tak Membandingkan Hanya Mencontohkan
Berikut ini pernyataan lengkap Yaqut yang membuatnya kini diperbincangkan masyarakat:
Menag: Oh iya, iya. Kemarin kita sudah terbitkan surat edaran pengaturan, kita tidak melarang masjid, musala menggunakan toa, tidak. Silakan karena kita tahu itu bagian syiar agama Islam. Tetapi, ini harus diatur tentu saja. Diatur bagaimana volume speaker--nya, toanya itu nggak boleh kencang-kencang.
100 desibel maksimal diatur kapan mereka bisa mulai menggunakan speaker itu sebelum azan dan setelah azan, bagaimana menggunakan speaker di dalam dan seterusnya. Tidak ada pelarangan, aturan ini dibuat semata-mata hanya untuk membuat masyarakat kita semakin harmonis, meningkatkan manfaat, dan mengurangi mafsadat. Jadi menambah manfaat dan mengurangi ketidakmanfaatan.
Karena kita tahu, misalnya, kita tahu di daerah mayoritas muslim hampir 100 meter, 200 meter itu ada musala masjid. Bayangkan kalau kemudian dalam waktu yang bersamaan mereka semua menyalakan toa-nya di atas kayak apa. Itu bukan lagi syiar, tapi menjadi gangguan buat sekitarnya.
Kita bayangkan lagi, kita ini muslim, saya ini muslim. Saya hidup di lingkungan nonmuslim, ya, kemudian rumah ibadah saudara-saudara kita nonmuslim itu bunyikan toa sehari lima kali dengan kencang-kencang secara bersamaan itu rasanya bagaimana.
Yang paling sederhana lagi, tetangga kita ini, kalau kita hidup dalam satu kompleks gitu misalnya, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya, menggonggong dalam waktu yang bersamaan, kita ini terganggu nggak?
Menag Bandingkan Aturan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing
Artinya apa? Bahwa suara-suara ini, apa pun suara itu ya. ini harus kita atur supaya tidak menjadi gangguan. Ya, speaker di musala masjid monggo dipakai, silakan dipakai. Tetapi, tolong diatur agar tidak ada yang merasa terganggu. Agar niat menggunakan toa, menggunakan speaker sebagai sarana, sebagai wasilah untuk syiar, melakukan syiar tetap bisa dilaksanakan tanpa harus mengganggu mereka yang mungkin tidak sama dengan keyakinan kita, berbeda keyakinan tetap harus kita hargai.
Itu saja intinya. Jadi saya kira dukungan juga banyak atas ini karena alam bawah sadar kita pasti mengakui itu, kawan-kawan wartawan juga pasti merasakan itu bagaimana kalau suara itu tidak diatur pasti mengganggu. Truk itu kalau banyak di sekitar kita, kita diam di satu tempat, kemudian misalnya ada truk kiri kanan kita depan belakang kita mereka nyalakan mesin sama-sama pasti terganggu. Suara-suara yang tidak diatur itu pasti akan menjadi gangguan untuk kita. Itu ya. (*)