Omicron Terdeteksi di Sulbar, Waspada Jika Anda Alami Gejala Mirip Flu
Varian Omicron ini memang berpotensi menyerang siapapun, termasuk mereka yang sudah divaksin sekalipun.
TRIBUN-SULBAR.COM - Virus OMicron kini telah terdetak di Sulawesi Barat.
Sebanyak 14 orang terpapar probable Omicron, atau mereka yang bergejala mirip varian baru Virus Corona tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg Asran Masdy membenarkan.
"Iya ada 14 dinyatakaan positif Probable Omicron. Ini varian baru bergejala mirip Omicron," katanya saat ditemui di kantornya Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Kamis (17/2/2022).
Sementara, pasien Probable Omicron ini akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Mulai, pemeriksaan di laboratorium di Makassar dan pemeriksaan whole genome sequence (WGS).
"Ada di empat kabupaten yang terpapar Probable Omicron," ungkap drg Asran.
Adapun, empat kabupaten ini diantaranya Kabupaten Pasangkayu, Majene, Polman dan Mamasa.
Sedangkan, hasil lanjutannya pihaknya masih menunggu.
"Kita masih menunggu hasilnya, apakah Omicron atau varian lama," tandasnya.
Varian Omicron ini memang berpotensi menyerang siapapun, termasuk mereka yang sudah divaksin sekalipun.
Ahli menyebut orang yang sudah divaksinasi lengkap memiliki gejala Omicron yang berbeda dibanding yang sama sekali belum divaksin.
Tak sedikit yang menyebut, gejala Omicron akan lebih ringan pada orang yang sudah divaksin daripada yang tidak divaksin.
Melansir New York Times, Selasa (15/2/2022), Maya Clark-Cutaia, RN, MSN, PhD, asisten profesor di New York University Meyers College of Nursing telah mengobservasi gejala pasien Covid-19 selama pandemi.
Dalam observasi tersebut, pasien yang sudah divaksinasi lengkap cenderung memiliki gejala Omicron seperti sakit kepala, hidung tersumbat dan nyeri sinus.
Sementara itu, gejala Omicron untuk yang tidak divaksinasi lebih seperti mengalami sesak napas, batuk dan gejala lain yang mirip dengan flu.
Penuturan tersebut sama dengan pasien yang berada di Pennsylvanias saat memberi kesaksikan kepada dr. Clark-Cutaia.
"Pasien Omicron yang divaksinasi mengeluh sakit kepala, nyeri tubuh dan demam seperti pilek yang sangat parah," ujar dr Clark-Cutia.
"Orang yang tidak divaksinasi memiliki gejala sesak napas, batuk, dan flu yang sama seperti yang dia lihat di antara orang yang tidak divaksinasi dengan vaksin pertama dan kedua," lanjutnya.
Ungkapan senada juga dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut ada tiga kriteria orang yang mengalami gejala berat Omicron.
Golongan tersebut yakni lansia, orang dengan komorbid dan mereka yang belum divaksinasi lengkap dua kali.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi memaparkan dari 1.090 pasien yang meninggal di masa varian Omicron diketahui 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap.
“Dari data 1.090 pasien yang meninggal hingga minggu (13/2), 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia, dan 48 persen memiliki komorbid," ujar Nadia dalam keterangan tertulisnya.
Oleh karena itu, Nadia mengimbau agar masyarakat termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi untuk menghindari gejala berat Omicron.
Berapa lama gejala Omicron muncul?
Covid-19 varian Omicron tampaknya memiliki waktu inkubasi yang lebih pendek daripada varian lain.
Dr Waleed Javaid, direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Mount Sinai Downtown, New York mengatakan setelah seseorang terpapar, dibutuhkan waktu tiga hari bagi mereka hingga akhirnya muncul gejala, menjadi menular dan tes positif.
Waktu inkubasi tersebut lebih pendek dibandingkan dengan empat hingga enam hari waktu inkubasi varian Delta dan virus corona asli.
Dr Javaid juga mengatakan meskipun gejala Omicron lebih ringan daripada gejala varian lain namun bisa menjadi parah karena faktor tertentu seperti memiliki komorbid.
"Gejala ringan awal dapat berkembang menjadi gejala serius di kemudian hari, jadi sangat penting bagi orang dengan gejala pilek atau flu untuk isolasi dan tinggal di rumah," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.tv/article/261738/catat-ini-perbedaan-gejala-omicron-pada-orang-yang-belum-dan-sudah-vaksin?page=all