Penolakan TPA Balanipa
Pemuda Balanipa Mulai Turun ke Jalan Orasi Tolak TPA di Kampung Mereka
Selain berorasi tolak TPA Balanipa, mereka juga membawa spanduk berukuran besar berisi tuntuntan mereka.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR. COM, POLMAN - Penolakan pemindahan tempat pembuangan akhir (TPA) ke Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), masih terus berlanjut.
Sejumlah pemuda mengatasnamakan pemuda Balanipa Bergerak kembali turun ke jalan.
Mereka berorasi tepatnya di depan pintu masuk lokasi rencana pembangunan TPA baru.
Mereka menolak pemindahan TPA dari Paku ke daerahnya.
Selain berorasi, mereka juga membawa spanduk berukuran besar berisi tuntuntan mereka.
Isi spanduk berbunyi "menolak keras TPA Balanipa" save tanah adat.
"Tuntutan masih sama yakni menolak TPA, " ucap salah satu pemuda Balanipa, Yaqub kepada tribun, Minggu (9/1/2022).
Dua hari sebelumnya, sejumlah mahasiswa dan pemuda mendatangi Kantor Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Jumat (7/1/2022).
Mereka menggelar pertemuan dengan pemerintah kecamatan terkait polemik pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Balanipa.
Pertemuan mahasiswa yang mengatasnamakan pemuda Balanipa bergerak dihadiri langsung Camat Balanipa, Muhammad Sukri, serta beberapa unsur lainnya.
Dalam pertemuan di ruangan Camat Balanipa diwarnai dengan dialog. Para mahasiswa juga menyerahkan selembar surat pernyataan yang menjadi tuntutannya.
Adapun isi surat pernyataannya adalah menutup dan menolak pembangunan TPA di Kecamatan Balanipa.
Kedua mendesak agar alat berat yang sementara beraktivitas di lokasi TPA baru ini segera mungkin ditarik.
Pemuda Balanipa bergerak juga meminta kepada pemerintah kabupaten untuk pencegahan pencemaran lingkungan dan dampak lainnya dengan mengadakan TPA dimasing masing Kecamatan. (San)