Warga Mulai Palang Jalur Masuk ke Lokasi Pembangunan TPA di Balanipa Polman

"Kami akan berjaga disini sampah Pemerintah membatalkan pembangunan TPA disini," paparnya.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasrul Rusdi
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
Warga dan pemuda Balanipa berjaga-jaga di jalur masuk lokasi yang akan dijadikan TPA Sampah, Kamis (6/1/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pemindahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari Desa Paku ke Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mulai mendapat reaksi dari sejumlah masyarakat.

Pemuda dan masyarakat Balanipa mulai memalang jalur masuk ke lokasi yang akan dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

"Mulai sekarang kita palang jalur masuk," kata salah satu tokoh pemuda Balanipa, Yakub kepada Tribun, Kamis (6/1/2021).

Aksi pemalangan ini digelar untuk mengantisipasi aktivitas pembuangann sampah di daerah tersebut.

Baca juga: Mahasiswa dan Pemuda Balanipa Konsolidasi Penolakan Pembangunan TPA Tamangalle

Mereka mengaku sangat kecewa terhadap pemerintah karena ternyata di lokasi sudah ditempati membuang sampah.

Oleh karena itu, beberapa armada yang hendak masuk membongkar muatannya diminta untuk kembali.

"Kami akan berjaga disini sampah Pemerintah membatalkan pembangunan TPA disini," paparnya.

Lokasi yang akan dijadikan TPA kata, Yakub tidak jauh dari pemukiman warga dan jalan poros.

Jaraknya kurang lebih satu sampai dua kilometer. Ia berharap agar pemerintah membatalkan pembangunan ini.

Warga dan pemuda Balanipa berjaga-jaga di jalur masuk lokasi yang akan dijadikan TPA Sampah, Kamis (6/1/2022).
Warga dan pemuda Balanipa berjaga-jaga di jalur masuk lokasi yang akan dijadikan TPA Sampah, Kamis (6/1/2022). (Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri)

Sebelumnya Yaqub juga menyampaikan penempatan TPA baru di Balanipa dinilai sangat tidak layak.

Ada beberapa faktor yang membuat warga menolak rencana pemindahan ke daerah tersebut.

"Balanipa ini adalah tanah ada. Kita harus mencintai tanah leluhur ini. Apalagi pusat Sulbar dalam sektor sejarah ada di Balanipa," tuturnya.

Oleh karena itu Ya'qub memastikan akan berjuang bersama masyarakat menolak keras lokasi ini dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.

Alasan lain adalah lokasi TPA baru yang ditunjuk oleh pemerintah sangat dekat dengan pemukiman penduduk yang jaraknya hanya satu kilometer.

Termasuk puskesmas dan sekolah, bahkan lokasinya juga sangat dekat dengan sungai, sehingga otomatis dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved