Longsor Marano
Sudah Sebulan Terisolir karena Longsor, Warga Marano: Kirim Excavator Amfibi Kesini Buka Akses Jalan
Saat ini warga masih sulit melewati akses jalan karena baru-baru ini tebing di pinggir jalan kembali longsor.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Akses jalan menuju Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Marano, Kelurahan Sinyonyoi, Kacamatan Kalukku, Mamuju, sudah sebulan tertutup longsor.
Akses jalan tertimbun longsor sejak Sabtu (13/11/2021) itu tak kunjung mendapat perhatian pemerintah.
Saat ini warga masih sulit melewati akses jalan karena baru-baru ini tebing di pinggir jalan kembali longsor.
Kini warga Marano masih terisolir, sulit untuk keluar membeli kebutuhan sehari-hari.
Sementara, hasil kebun warga yang ingin dijual ke kota itu sudah tidak bisa karena akses jalan tertimbun longsor.
Untuk membuka kembali ekses jalan, warga membutuhkan alat berat sehingga dapat dilalui warga menggunakan kendaraan.
Warga UPT Marano, Nurintan meminta kepada Pemrintah Kabupaten Mamuju untuk kirim Excavator Amphibi yang baru saja dibeli dengan harga Rp 3.8 miliar.
"Warga meminta alat berat itu kalau boleh dikirim untuk evakuasi material longsor," kata Nurintan kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (24/12/2021).
"Jalan sekarang ini tidak bisa dilalui, kita sangat susah mau bawa barang-barang juga tidak bisa, harus dipaksakan," sambungnya.
Sehingga, kata dia, banyak kerugian ekonomi yang dialami warga saat ini.
"Bawa hasil kebun tidak bisa, bawa logistik masuk juga sangat sulit," ucapnya.
Sehingga, dia berharap excavator milik Pemkab Mamuju itu bisia dikirim ke Marano untuk bersihkan jalan.
"Kasian warga setiap hari mengeluh kalau ingin keluar dari Marano," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman
