Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Sebut PPKM Jawa Bali Terkendali, Jabodetabek Ke Level 2
Pemerintah menyampaikan jika penerapan PPKM wilayah Jawa Bali cukup terkendali. Wilayah Jabodetabek kembali ke level 2.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Pemerintah menyampaikan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa Bali cukup terlendali.
Hal itu dibuktikan dengan jumlah kasus Covid 19 yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah.
Sementara kasus konfirmasi terus ditekan dan penurunannya ada di angka 99 persen sejak puncak kasus bulan Juli lalu.
Meskipun, tren kasus Covid 19 terbilang stabil.
Namun, saat ini terjadi peningkatan angka reproduksi efektif atau Rt nasional.

Baca juga: TERBARU! Aturan PPKM Saat Natal & Tahun Baru 2022, Berlaku 24 Desember 2021-2 Januari 2022
Baca juga: Selama PPKM Level 3 di Momen Nataru, ASN DIlarang Cuti dan Keluar Daerah Mulai 20 Desember
Wilayah Jawa Bali peningktannya terjadi 4-5 hari berturut-turut pada periode awal munculnya varian delta.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) yaitu Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk dalam level 2.
Sebanyak delapan kabupaten/kota masuk dalam level 1.
Mengacu asessmen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 diantaranya berada di wilayah Jabodetabek.
Kembalinya wilayah Jabodetabek pada level dua disebabkan oleh rendahnya angka tracing anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan data Google Mobility Jawa Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Natal dan Tahun Baru 2020 serta mendekati periode libur Idul Fitri 2021.
"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tiidak terulang pembatasan sosial yang ketat," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.
Tren yang positif ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan serta melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment).
Bahkan saat ini jumlah testing dan tracing sudah lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November lalu.
"Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan," ungkapnya.
Menko Marves, Luhut Binsar juga mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan dengan dukungan implementasi PeduliLindungi dalam penanganan Covid 19 termasuk dalam menghadapi varian baru virus corona.
"Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali menargetkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," jelasnya.
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)